Seperti Dandelion

dandelion

– Seperti dandelion.. ia hanya tumbuh direrumputan, terlupakan, namun dapat terbang bersama angin setinggi awan

Assalamualaykum.. 

Kamar ini rasanya begitu putih. Hanya terang lampu dan wangi obat yg menusuk… cairan itu masih terus menetes. Suster itu hanya tersenyum sambil terus mondar-mandir… tangan ini terus menulis dgn lemahnya… berusaha bersahabat dengan sebuah benda mungil yg menghubungakanku dgn blog ini 

.. kata org diluar sana cuaca agk mendung….  ingin sekali rasanya menghirup udara diluar sana.. akhirnya diperbolehkan juga untuk duduk sesaat menghirup mendungnya hari itu. Ada sesuatu yg ingin aku sampaikan, setidaknya untuk melegakan hati ini. Ketika nantinya mata ini tak lagi mampu menatap dan tangan ini tak mampu lg berjabat… 

.. Kesalahan yang sudah berlarut…. stelah hari ini akan terselesaikan dengan baik, agar selamanya tidak bermain ditempat kekecewaan yang sama. Biarkanlah mereka memandang ku sejauh mata mereka memandang. Tidaklah peka hatiku Ya ALLAH, jika bukan karnaMU .. Hanya nikmat yang tak terkira ini dan rasa ini yang bisa aku pahami… bukanlah karna lampu2 itu, bukan karna bau2an itu, bukan juga karna cairan dan pisau2 itu… Tapi karna Engkau senantisa merangkulku, dan bodohnya aku akhir-akhir ini lalai dan tidak menyadari hal itu… terlalu !! 

.. Jadi biarkan aku melepaskan kebodohanku dan rinduku ini dengan tangisanku Ya ALLAH.. dan biarkan mereka berjalan sebagaimana mereka jejaki jalan yg mereka pilih. Dan biarkan pula aku kembali seperti dulu.. aku yang hanya padaMU. AMIN

Wassalamualaykum…….

2 thoughts on “Seperti Dandelion”

Comments are closed.