Creating Thinking, Creative Making

Pandangan saya bertemu dengan Zahra, anak pertama saya, ketika usai mengambil set alat mewarnai yang sudah lama saya incar. Mata lucunya semakin lucu ketika ia menyunggingkan sebuah senyum yang memperlihatkan giginya yang baru tumbuh setelah gigi sebelumnya tanggal. Namun seketika, senyuman itu tidak selucu matanya saat saya mendapati beberapa pensil warna dan crayon di tangannya, yang artinya kami akan menghabiskan beberapa menit ke depan untuk negosiasi pembelian lagi pensil-pensil warna dan crayon tersebut, mana yang akan dibawa pulang dan mana yang akan ditinggalkan bersama kenangan atau malah membawa pulang semuanya. Baiklah, untuk yang satu ini saya akan membenarkan jika “Buah jatuh memang tak akan jauh dari pohonnya”. Kami memang sama-sama sulit menolak pesona alat-alat mewarnai dan menggambar, lalu semuanya semakin sempurna dengan kedatangan Faizah –adiknya Zahra- yang mendekap erat penuh cinta spidol warna-warni. Inilah gambaran salah satu keluarga bahagia di pojokan sebuah toko buku yang cukup besar di kota kami, yang terjebak dalam dinamika kehidupan antara emak dan anak!.

Sebenarnya saya sangat senang dengan kejadian tersebut, melihat antusias mereka yang begitu besar dengan beragam alat mewarnai dan menggambar, ini menandakan bahwa sepulangnya kami nanti akan banyak kegiatan yang berhubungan dengan pensil warna, crayon dan spidol-spidol itu, serta mereka akan melupakan penggunaan gawai walau sekedar menggeser-geserkan jari mereka untuk mencoba berkomunikasi dengan seekor kucing digital aneh yang sangat bahagia didzolimi bernama Tom.

Ya, saat ini memang tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran gawai sedikit banyak telah mengubah pola perilaku anak-anak. Jangankan anak-anak, kita pun demikian, seringnya lalai untuk masalah yang satu ini hingga lupa waktu dan segalanya. Benar juga, seperti kata Bapak Yandramin Halim, Managing Director PT. Faber-Castell International Indonesia, saat jumpa pers di acara Famili Art Competitions-Faber-Castell, Minggu 26 November 2017 kemarin. Perkembangan jaman memang telah mendorong penggunaan teknologi menjadi semakin masif, dengan gawai mau tidak mau menyebabkan berkurangnya waktu berkualitas antara orang tua dan anak. Bahkan tidak hanya itu, jika dikaitkan dengan aspek si anaknya sendiri, dalam hal kreativitas, kecerdasan, rasa percaya diri dan kemandirian juga mengalami pergeseran dengan maraknya gawai saat ini. Hiks…

Hal inilah yang mendorong Faber-Castell mengadakan kegiatan dengan konsep berkreasi bersama membuat sebuah kerajinan tangan, melalui kegiatan Family Art Competitions 2017.

Family Art Competitions 2017

Family Art Competitions adalah sebuah kegiatan mewarnai dan membuat kriya bersama antara orang tua dan anak yang hasilnya dilombakan. Kegiatan ini sudah berjalan selama 4 tahun terakhir, dalam rangkaian kegiatannya di periode ini, kompetisinya diadakan di 32 kota yang ada di Indonesia sejak november 2017 hingga Maret 2018 dan dibuka serentak di 2 kota, Semarang dan Samarinda pada tanggal 5 November silam, serta merebutkan hadiah utama berupa wisata ke Thailand untuk anak dan orang tua serta ditambah hadiah jutaan rupiah per-kotanya. Asyik bangeet…


Di Makassar sendiri acara ini diadakan di Mall Phinisi Point hari dan diikuti oleh tak kurang dari 500 peserta. Kebayang-kan, ramenya seperti apa? Iyah, seluruh Ground Floor Mall Phinisi Point sebelah selatan pagi hingga siang itu dipenuhi oleh anak-anak dan orangtua-nya yang khusyuk ikutan lomba. Gak heran sih jika kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Faber-Castell selalu banyak peminatnya, soalnya Faber-Castell memang selalu menghadirkan produk-produk berkulitas dan dipercaya dengan tingkat kepercayaan tinggi di kelasnya, baik pasar lokal maupun mancanegra.

Ohya, proses kompetisi ini sangat menarik sekali loh, jadi tiap peserta yang terdiri dari orang tua dan anak diberikan paket yang berisi beberapa lembar gambar untuk diwarnai dan kertas kosong untuk digambari, serta cap dan concon dari Faber-Castell Connector Pen untuk dirangkai. Mereka diharuskan menggunakan berbagai teknik untuk mewarnai seperti patterning, pointilism, sguilling, shading, dan counturing. Teknik-teknik seperti ini memacu anak untuk lebih kreatif dan yang pasti lebih ngirit connector pen-nya biar gak cepet habis hihi… (dasar emak-emak!). Yang pasti kerjasama orangtua dan anak sangat dibutuhkan banget di sini.

Alasan Faber-Castell sendiri mengadakan kegiatan ini salah satunya adalah berdasarkan riset yang dipublikasikan oleh Long Island University di Amerika, bahwa kedepannya konsep creating thinking akan menjadi creative making, dimana salah satu bentuk creative making tersebut akan membuat banyak produk-produk yang lebih out of the box dan personal. Inilah yang membuat Faber-Castell ingin mendorong kemampuan kreatif tersebut ditumbuhkan sejak dini, yang mana hal ini sejalan dengan produk Connectorpen Faber-Castell yang selain cocok dipakai untuk mewarnai juga pas digunakan untuk membuat model building. Tak sampai disitu, kepedulian Faber-Castell untuk medorong generasi kreatif di Indonesia juga tertuang dalam kampanye #Art4All – Seni Untuk Semua Usia” bahwa menjadi kreatif tidak terbatas pada usia atau salah satu unsur seni saja. Tapi jiwa kreatif bisa tumbuh pada siapa saja tanpa melihat batasan.

Kalian sudah punya produk produk Connectorpen Faber-Castell belum? Kalau belum, ayo buruan cari di toko-toko terdekat dan lengkapi alat-alat mewarnai serta menggambar kalian dengan beragam produk dari Faber-Castell, karena menurut Public Realtions Manager PT Faber-Castell Internasional Indonesia , Andri Kurniawan, dengan mewarnai dan menggambar ada banyak manfaat yang bisa kalian dapat, seperti :

  •          Meningkatkan empati
  •          Sebagai alat bercerita
  •          Melatih ingatan dan berpikir
  •          Mengembangkan emosional
  •          Meningkatkan kreativitas
  •          Mendorong kemampuan motorik
  •          Anti pikun

Gak heran kenapa Faber-Castell sejak tahun 2000 telah aktif mengadakan kegiatan dan workshop yang berkaitan dengan seni dan kreativitas. Bahkan bukan buat anak-anak saja, tapi juga Faber-Castell aktif mengadakan kegiatan dan workshop seni untuk guru, remaja, dan usia dewasa.

Beberapa kegiatannya antara lain:

  •         Workshop untuk guru TK dan SD, yang menjangkau hingga ke pelosok Indonesia. Yang mana para guru diberikan materi-materi yang berhubungan dengan menggambar dan prakarya yang menarik.
  •          Lomba gambar Art & Graphic untu pelukis-pelukis muda, kemudian pemenang dari perlombaan ini dibuatkan pameran yang karya-karya mereka diterbitkan dalam sebuah buku.
  •          Workshop menulis. Bukan hanya mendukung kegiatan mewarnai dan menggambar saja, Faber-Castell juga mendukung kegiatan literasi dengan menggandeng salah satu penulis muda Raditya Dika dalam workshopnya. Dalam kegiatan ini pun hasil tulisan para penulis muda dalam workshop tersebut juga dibukukan, uniknya mereka membukan tulisan manual dari para penulis muda tadi.

·         Faber-Castell juga mendukung aktivitas seni komunitas-komunitas dan siap menjalin kerjasama untuk workshop-workshop tersebut. Seperti yang pernah dilakukan dengan komunitas blogger di Jakarta, dengan membuat workshop membuat boneka lukis handmade.

Saya gak nyangka, ternyata brand dari alat mewarnai dan menggambar yang selalu menjadi jadi incaran saya dan anak-anak jika mampir ke toko buku ini sangat berkomitmen mendorong berkembangnya kreativitas seni hingga melahirkan seniman-seniman baru yang berkualitas, kemaren mah taunya hanya pake doang karena memang kualitasnya gak diragukan lagi dan sangat aman untuk digunkan oleh anak-anak. Tau gitu jauh-jauh hari kemaren saya bakal menjalin kasih dan kerjasama juga dengan Faber-Castell untuk workshop-workshop dari Ungatawwa Handmade, hihi… Hayooo sapa yang mau ikutaan?!.

8 thoughts on “Creating Thinking, Creative Making”

Comments are closed.