Browcyl, Brownis Pisang Khas Makassar

Biasanya, sajian yang paling saya incar saat ada hajatan di mana pun itu adalah penganan dengan olahan pisang. Gak tahu rasanya kearifan lokal seketika muncul jika berhadapan dengan mereka -hihi-, dengan sigap saya bakal duduk di depan piring sajian yang berisi kue-kue yang ada pisangnya, apalagi dalam hajatan Bugis-Makassar penganan berbahan dasar pisang pasti tidak pernah ketinggalan.

Begitupun akhir Ramadhan kemarin ketika mengisi ngobrol santai tentang internet sehat yang digelar oleh Komunitas Blogger Makassar, di Mall Phinisi Point Makassar, sekaligus buka puasa dan anjangsana dengan adik-adik panti asuhan. Acara berlangsung meriah karena kehadiran adik-adik panti dengan antusias mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang lucu-lucu saat sesi tanya-jawab-.

_Saya dioleh-olehin bwonis pisangnya Browcyl! Yaampun senangnya selain juga emang brownis yang satu ini jadi kesukaan karena manisnya pas di lidah saya, layer pisang yang ada di dalamnya juga menambah nilai dari rasa brownis ini, teman yang asyik untuk menghabiskan sore bersama secangkir teh hangat.

Continue reading “Browcyl, Brownis Pisang Khas Makassar”

Sejarah, Kota Makassar dan Pecinaan

2011 lalu saya termasuk yang paling semangat menyisipkan tagar “Save Somba Opu” pada kicauan di twitter sebagai wujud protes kepada pemerintah provinsi karena dikeluarkannya ijin membangun pusat rekreasi di kawasan Benteng Somba Opu hingga nyaris menyenggol dinding Benteng Somba Opu. What a beautiful life! Se-receh-recehnya saya, se-jelata-jelatanya saya, saya masih punya cinta yang begitu besar, harga diri untuk menghargai situs-situs sejarah dibanding mereka yang memiliki amanah lebih besar untuk hal-hal demikian. Sama ketika santer kabar bahwa disinyalir pemerintah kabupaten Gowa berusaha mengobrak-abrik harta karun milik kerajaan Gowa, membobol brangkas penyimpanan benda pusakanya untuk meluluskan pelantikan bupatinya yang ingin jadi raja. Lucu? Gak lucu! Gak mungkin coppeng bisa berubah jadi anggur walau diletakkan pada piring emas sekali-pun. Percayalah harga tidak akan pernah mengkhinati kualitas dan kualitas tidak akan membohongi rasa. *hallah! –kecuali kamu ditipu-.

***

Wangi kental hio –dupa khas Cina- tercium begitu saya membuka jendela mobil, pekat hingga membuat keryitan pada alis. Dua hari ini, 13 hingga 14 April 2018 saya memang menghabiskan waktu begitu banyak di sebuah hotel yang terletak di jalan Sumba, jalan yang sebelahan dengan jalan Irian, sebuah jalan yang menjadi batas kota Makassar pada akhir abad ke-18, tepatnya Makassar bagian barat saat ini, Hotel Dynasti Makassar.

Continue reading “Sejarah, Kota Makassar dan Pecinaan”

DB’s Corner, Satu Lagi Tempat Nongkrong Hitz, Resto di Makassar

Dulu, seputaran jalan Yosef Latumahina, jalan Durian, jalan Manggis hingga jalan Lamadukelleng adalah tempat saya menghabiskan masa kecil. Pohon-pohon besar dengan bayangan hampir menutup semua badan jalan membuat suasana nyaman sekalipun siang begitu terik. Biasanya kami –saya dan adik- mengumpulkan buah kayu sambil bersepeda sepulang sekolah. Sayangnya saat ini saya menetap di Makassar bagian selatan, hingga kenangan seperti itu hanya bisa jadi kenang-kenangan saja ketika sesekali melintasi jalan-jalan ini atau mampir makan di Resto di Makassar yang ada di jalan ini.

Banyak yang sudah berubah dari tahun-ke-tahun, seperti jalan Lamadukelleng yang tadinya hanya menjadi perumahan penduduk dengan tatanan yang begitu rapih beserta halaman-halaman rumah yang luas, kini sepanjang jalan ini berdiri tempat jajan; kedai es krim, cafe dan resto di Makasar. Salah satunya DB’s Corner tepatnya di jalan Lamadukelleng No. 80. Tidak terdengar familiar, makanya saya penasaran juga, karena seingat saya dulu di tempat ini adalah tempat penyewaan komik walau bangunannya memang sudah menyerupai ruko -rumah toko. Maka janjianlah saya untuk bertemu dengan beberapa orang teman di tempat ini.

Benar saja, di tempat saya berdiri saat itu saya tidak lagi menemukan bangunan yang dulu lekat dalam ingatan saya, bangunan setinggi pohon tanpa jendela bercat putih. Ternyata sekarang sudah berubah jadi sebuah resto 3 lantai dengan suasana yang berbeda tiap lantainya. Langsung menuju lantai 1 setelah melewati lobby saya menemukan ruangan yang sangat nyaman untuk tempat kumpul keluarga bersama deretan sofa-sofanya berbusa tebal dengan warna yang chic, rasanya ingin cepat-cepat duduk dan menenggelamkan tubuh di busa-busa empuk itu. Serta satu ruang sederhana yang tak kalah nyamannya untuk tempat sholat di sudut ruangan dengan mukena dan sajadah yang wangi. Kayaknya tempat ini bakalan jadi salah satu tempat favorit saya.

Gak menanti lama daftar menu langsung mendarat tepat di meja depan kami, buka-buka menu dan nanya-nanya menu yang jadi pilihan dari DB’s Corner malah berasa pengen diicip semua –Hahahaha. Akhirnya pilihan jatuh pada semangkuk Tom Yam dengan nasi putih buat makan siang. Sebenarnya sih ini karena ikutan Gadis –salah satu teman saya- yang duluan pesen Tom Yam lalu kemudian abis karena diicipin rame-rame.

Saking cozy-nya tempat ini gak berasa banget hampir 3 jam lebih kami ngobrol, dari obrolan skin care sampeobrolan khas emak-emak yang rempong sama anak dan menu buat Ramadhan nanti. Ohya, ngomongin Ramadhan ternyata di DB’s Corner juga punya paket spesial Ramadhan. Dari brosurnya yang saya baca ada promo All You Can Eat cukup membayar Rp. 100.000/pax, ini bisa kali yah buat opsi kalian buka bersama atau menu nasi liwet yang beli 10 porsi dapat 11 porsi. Matap!.

Gak Cuma itu, sepertinya DB’s Corner emang siap banget untuk kalian dan bulan Ramadhan nanti karena bakal ada Jajanan Ramadhan DB’s Corner yang menyediakan aneka menu buka puasa di pelataran parkirnya dan tentu saja dengan harga yang sangat terjangkau. Jadi dari pada kena macet, boleh banget nih merapat ke sini, beibs… Terus Ramadhan Paket Buffet juga da loh, yang tentunya menyediakan perasmanan dan menu buka puasa juga. Buat yang doyan kopi jangan khawatir, ada Ngopikuy Ramadhan, masih promo selama Ramdhan dimana kalian dapat menikmati kopi hitam, kopi susu, cafe latte dan cappucino hanya dengan Rp. 15.000. Serbuuu…! Tapi nunggu Ramadhan dulu yah, hehe.

Setelah puas nga-gosip, eh ngobrol yang namanya emak-emak emang rasa ingin tahunya begitu tinggi, mereka pada penasaran apa ajah yang ada di DB’s Corner, maka naiklah kami ke lantai 2 dan 3 dari DB’s Corner ini, untung ajah gak diomelin sama mbak-mbak dan mas-masnya. Gak sampai di situ, mereka juga heboh poto-poto! Hasrat emang begitu besar dan godaan untuk diem gak poto-poto emang tak terbentung karena emang tempatnya asyik sih yah. XD

Gak percaya? Cuss diintip ini lantai 2 DB’s Corner, area yang merupakan co-working space, boleh nongkrong sambil ngerjain kerjaan, tugas atau mau buat workshop sambil bobo siang (kalo gak malu) juga boleh mulai Rp. 75.000/pax udah dapet meals yang menenangkan hati dan jiwa. Konsep ruangannya juga didesain dengan warna-warna hangat hingga membuat betah duduk berlama-lama.

Abis ngacak-ngacak lantai 2, segerombolan emak-emak tadi mutusin gak langsung pulang dulu, tapi naik lagi ke lantai 3 –semoga kehilafan kami dimaafkan oleh mbak dan mas DB’s Corner, Aamiin-. Di lantai ini pas kami rusuh keluar lift seluruh mata yang ada di ruangan itu menatap lekat penuh curiga, tapi teratasi dengan senyum manis yang kami lempar.
Sepertinya lantai 3 dari DB’s Corner ini diperuntukan sebagai tempat khusus menggelar event dengan kapasitas sekitar 100-150 orang. Area ini merupakan area terbuka dengan sajian live musik, selain itu juga memiliki ruang private pada mezzanine yang ada di lantai 3 dengan sofa dari dengan sampul kulit yang lembut.

Ternyata untuk sebuah kenangan jalan, Lamadukelleng masih dapat menjadi kenangan dan menciptakan kenangan bersama orang-orang terkasih dan tentu saja di mana lagi kalau bukan di DB’s Corner

DB’s Corner

Jl. Lamadukelleng No. 80b Makassar

Points Of You, Insight Indonesia

Saya bukan orang yang terbuka untuk masalah pribadi, tapi mudah berinteraksi dengan siapa saja, kapan saja juga tidak sulit menerima hal-hal baru. Sebenarnya kalau ditanya sudah sampai mana saya mengenal diri saya sendiri? Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjawabnya. Tentu saja karena begitu kenalnya saya dengan diri saya sendiri. Maka tidak ada alasan untuk tidak ikut dalam Coaching Game, coaching di Makassar; Designing The Unlimited You yang dicoach langsung oleh ibu Fauziah Zulfitri dari Insight Indonesia.

Hujan cukup deras hari itu, membuat genangan di beberapa ruas jalan. Janjinya saya akan datang tidak lewat dari pukul sembilan lebih tiga puluh menit. Nyatanya tidak demikian, perkiraan waktu yang sudah cukup matang saya siapkan setelah mengantar si adek -anak bungsu saya- yang akan ujian semester disambut gembira oleh jalan banjir padat kendaraan hingga menyebabkan macet sepanjang ruas jalan Andi Tonro sampai jalan Ratulangi menuju Ibis Hotel Makassar di jalan Maipa. Pada akhinya saya telat 15 menit. Walaupun saya lebih menerima ini sebagai takdir dari menyalahkan genangan air, tapi inilah dinamika kehidupan di Makassar; hujan dikit – bechek – banjir – macet.

Padahal Makassar kini bukan lagi kota kecil yang hanya bercita-cita menjadi kota metropilitan, tapi Makassar sedang lucu-lucu pengen jadi kota dunia. Namun dengan genangan airnya selepas hujan turun tak perlulah susah-susah berjuang menuju kota dunia, Makassar sudah dapat menyaingi Venice kok, tak perlulah juga jauh-jauh untuk mencicipi kota yang dikelilingi air… Terlepas dari semua itu kota Anging Mammiri ini memang selalu membuat saya jatuh cinta dan gagal move on. Bahkan dapat berkenalan dengan satu lagi wanita hebat di kota Makassar ini, wanita pertama di Indonesia Timur yang telah menguasai 11 kompetensi sebagai Coach dan telah melalui proses panjang hingga mendapatkan gelar ACC – Associated Certified Coach, dari International Coach Federation, ibu Fauziyah Zulfitri, akrab disapa Coach Ochy adalah hal yang tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata.  Continue reading “Points Of You, Insight Indonesia”

Asokanori, Restoran Jepang di Makassar Dengan Sentuhan Kuliner Lokal

Jika disuruh memilih, saya suka tempat makan yang bersih, terang dengan pelayanan yang ramah juga menu yang enak, mau warung apa resto pokoknya standard kenyamanan adalah yang pertama, hihi… Bukankah segalanya akan berjalan dengan baik dengan adanya kenyamanan satu sama lain? *Hallah

Tau nggak sih, kmaren itu tanggal 2 desember ada satu lagi resto yang menambah daftar restaurant jepang di Makassar, dan saya makan siang di situ loh, tepatnya di jalan Tupai nomor 36, Asokanori Resto namanya. Sebenernya Asokanori Resto ini tuh bukanya besokannya gitu, opening tanggal 3 desember, tapi gak papalah yah kita curi start icip-icip hehe…
Siang itu suami ngater saya, kami sempat salah jalan karena beratnya hidup ini, eh, salah, karena memang gak begitu ngerti daerah seputar jalan Tupai ini. Jadilah akhirnya kami menyusur sepanjang jalan Tupai dari Ujung ke ujung, ternyata Asokanori terletak di sebelah utara dari jalan Tupai, setelah sebelumnya saya sempet nge-gas kalau tempat ini adanya di selatan jalan – udah salah, ngotot pula, jangan ditiru tidak baik untuk hubungan kalian, XD-

Akhirnya saya diturunin dengan sebuah lagu, doa dan tawa kemenangan dari bapak suami. Gerah juga apalagi udara emang agak terik siang itu, keluar dari mobil saya berasa kayak di sorot lampu sorot gitu harus harus memicingkan mata agar dapat melihat segalanya dengan jelas, tadinya saya hanpir dadah-dadahin setiap orang yang saya temui begitu keluar dari mobil sampai pintu masuk, halu berasa jadi artis, untungnya enggak! Nggak enak ketauan agak gila di tempat umum.

Continue reading “Asokanori, Restoran Jepang di Makassar Dengan Sentuhan Kuliner Lokal”

Gathering Hijup X Softex Daun Sirih Makassar

Jika dapat mengulang waktu, pengen rasanya saya menyudahi kekesalan saya bertemu pembalut dengan gel di dalamnya. Ini sangat menyulitkan ketika harus dibersihkan, saya pemegang prinsip pembalut harus dibersihin dulu baru boleh dibuang. Walau sebenarnya saya tipe pengguna pembalut yang milihan, namun tidak menutup kemungkinan hanya menggunakan pembalut dari merek yang sama secara berkepanjangan jika sudah menemukan produk yang tepat. Sedang pada kenyataannya tiap kali membeli pembalut saya hanya melihat kemasannya yang menarik dan ilustasi tampak nyaman dan aman saat dipakai. Itulah mengapa hingga saat ini saya belum benar-benar menemukan produk yang cocok. Belum lagi udah suudzon duluan karena dipasaran marak pembalut yang tidak aman untuk kesehatan dengan kadar bahan kimia yang cukup tinggi, hingga pernah kepikiran juga untuk menggunakan pembalut kain.

Sore itu saya bergegas memesan taksi online untuk memenuhi satu undangan HIJUP Bloggers Meet Up X Softex Daun Sirih goes to Makassar. Menggunakan taksi online adalah opsi yang paling sempurna ketika jalan-jalan sudah mulai macet karena menjelang akhir ramadhan, sepertinya setiap orang lebih betah menghabiskan hari di luar rumah.

Telat lebih dari sejam membuat mood sedikit gak oke, macet diperjalanan salah satu sebabnya hingga saya sedikit tergesa menuju tempat acara, ON20 Bar & Sky Dining Lounge Aston Hotel Makassar. Untung saja saat tiba disana acara belum dimulai, beranjak memasuki ruang acara mood berangsur membaik suasana dan dekorasi yang didominasi warna hijau juga putih memberi kesan bersih dan segar.

10 menit kemudian acara benar-benar dimulai, ada 3 sesi acara yang membuat sore itu menjadi hangat; satu sesi sharing season bersama Ashry Rizqy Rabani (Social Media Influencer), satu sesi talkshow membahas pentingnya membangun kebiasaan dan memelihara serta merawat kesehatan area kewanitaan bersama Bram Pradipta (Specialis Obserti Ginekologi) dan sesi terakhir dimeriahkan oleh Sandhy Geta dengan workshop Flat Lay Photography. Seru! Kebayang nyeselnya kalau tadi sampai gak dateng acara ini.

Continue reading “Gathering Hijup X Softex Daun Sirih Makassar”

Festival Batik dan Tenun Nusantara di Karebosi Junction Makassar

 

Batik, Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi (Masterpieces of The Oral and Intangible Heritage of Humanity)oleh UNESCO, pada tanggal 2 Oktober 2009.

Kemana harus mencari batik ketika di Makassar?

Akhirnya saya memutuskan untuk lebih mencintai batik sore itu, setelah sebelumnya menganggap sebuah kain batik hanya sebagai kain spesial yang hanya digunakan untuk ke acara tertentu saja. Ya, sore itu saya diberikan kado luar biasa, selembar kain batik tulis oleh nenek saya, selepas lulusan sekolah, 14 atau 15 tahun yang lalu. Begitu kagumnya saya akan setiap detail dan corak yang ada dalam kain itu hingga ia menjadi spesial, terlebih setelah beliau mewanti-wanti jika kain tersebut tidak boleh diberikan pada orang lain sebab kain tersebut merupakan salah satu kain koleksinya dengan kualitas yang sangat baik dan harga yang mahal. Waaahhh! Senangnya bukan main, saya sampe gak percaya dikasih harta karun seperti itu, maka sejak saat itu saya menaruh minat yang besar pada batik. Dan saya akan lebih bahagia jika menerima kado selembar kain batik –tentu dengan kualitas yang sama dengan pemberian nenek saya, hehe- sebagai hadiah, dibanding hadiah lainnya, disamping memang saya sangat menyukai hal-hal yang berbau etnik.

Setelahnya, ibu saya pun memberikan saya selembar batik tulis buatan Yogya miliknya dengan 6 corak cantik yang berbeda dalam selembar kain, yang selalu saya minta sampai bermohon-mohon padanya, selain selembar batik lagi dengan motif seperti tebing atau gelombang, dikenal sebagai Motif Parang. Sejak saat memiliki kain-kain batik spesial dari orang-orang yang luar biasa adalah salah satu harta yang amat berharga bagi saya… Continue reading “Festival Batik dan Tenun Nusantara di Karebosi Junction Makassar”

Produktif Bersama Alfamart


Hai dears, kalau punya waktu luang biasanya kalian ngapain sih? Tidur-tiduran? Baca buku? Nonton? Beberes rumah? Nyalon? Atau jajan buat nemenin mengisi waktu luang itu sendiri? Hehe… Terus kalau jajan, kalian sukanya kemana sih? Warung dekat rumah? Nungguin abang jualannya lewat? Pesan antar? Atau langsung ajah ke toko atau warung kayak saya?. Iya, kalau saya memang sukanya jajan ke toko apa warung yang dekat dengan rumah. Tapi kalau jajanan yang mau saya beli gak ada di toko atau warung dekat rumah, berarti ke mana lagi jika bukan ke Alfamart.

Ngomong-ngomong tentang jajan dan transaksi jual beli harian lainnya, ternyata selain menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dan sebagai perusahaan waralaba yang sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan kerap menghadirkan berbagai macam promo, Alfamart memiliki cerita menarik yang baru saya ketahui beberapa hari terakhir belakangan ini.

Iya, toko retail yang di dominasi dengan warna merah dan biru serta berikon lebah unyu ini mempunyai kegiatan yang cukup menarik di setiap cabangnya. Nih ya, misalnya salah satu cabangnya yang berada di jalan Landak Baru atau jalan Andi Djemma kini. Ia mempunyai kegiatan khusus pembinaan untuk ibu-ibu warga sekitar tokonya tersebut atau untuk warga pra-sejahtera.

Continue reading “Produktif Bersama Alfamart”

Pilus Keju 2R

Siapa yang tidak suka ngemil? Saya sih suka, apalagi jika dilakukan sambil membaca buku atau menemani anak-anak bermain. Untuk camilan itu sendiri saya lebih memilih jenis camilan yang berasa asin ketimbang manis. itulah mengapa ketika ada tawaran bakal dibagikan beberapa penganan untuk direview, saya bersemangat sekali memilih Pilus Keju. Selain penggemar camilan asin saya memang menaruh harapan lebih dari produkproduk; makanan; minuman; atau apa saja jajanan produksi lokal. Ada rasa bangga tersendiri dengan menggunakan atau mengkonsumsi produk-produk lokal tersebut. Begitu juga untuk Pilus Keju dari 2R, senang rasanya ketika mendapat dua kantong Pilus Keju ini saat Ramadhan kemarin ketika kami buka puasa bersama, dengan teman-teman Komunitas Blogger Makassar – https://angingmammiri.org/

Anging Mammiri sendiri memiliki salah satu program #dukung UKMlokal , sebuah langkah sederhana untuk menumbuhkan minat mencintai produk-produk lokal yang tidak kalah dari ragam produk “oleh-oleh palsu Makassar” seperti aneka bolu-bolu-an yang tengah marak saat ini –eh, nyinyiiir…XD-.  Berkerja sama dengan UKM itu sendiri juga merupakan upaya bersama untuk mempromosikannya di setiap rabu dengan tagar #rabuUKM. Continue reading “Pilus Keju 2R”

Warung Koffie Batavia, Cita Rasa Indonesia

Dulunya saat pertama kali dibuka, namanya adalah Koffie Warung Tinggi, lalu berganti nama menjadi Warung Koffie Batavia –Kuliner Indonesia– …

Ada sebuah tempat di Jakarta dahulu yang lekat dengan sentuhan kopi, sebuah kawasan yang disinyalir merupakan kebun kopi yang pertama kali hadir di daerah tersebut dan diambil hasilnya oleh pemerintah Hindia-belanda sebagai rempah untuk di kirim ke negerinya. Kisah lainnya menyebutkan bahwa di kawasan tersebut merupakan tempat persinggahan orang-orang; pedagang, pamerintah Hindia- Belanda dan pekerja pribumi menikmati kopi dalam pondok-pondok yang disediakan di sana. Saat ini daerah ini dikenal sebagai Pondok Kopi.

•••

Waktu menunjukan pukul setengah sebelas siang sabtu itu ketika saya berjanji memenuhi undangan bersama beberapa orang teman untuk mencicipi menu-menu yang ada dari sebuah warung yang baru buka.  Mendengar obrolan yang sudah-sudah dan cerita-cerita akan warung tersebut, katanya makanan di tempat itu enak-enak. Saya tidak terlalu memperhatikan nama warungnya apa? Yang saya tahu warung tersebut baru dan letaknya ada dalam sebuah mall yang bersebelahan dengan sebuah hotel. Ternyata itu adalah Warung Koffie Batavia!. Continue reading “Warung Koffie Batavia, Cita Rasa Indonesia”