Bertemu Kawan Di RUTIF

c

RUTIF atau Ruang Kreatif  adalah salah satu ruang pada sebuah café yang letaknya ternyata sangat tidak jauh dari rumah saya. Sebelumnya saya tidak pernah tahu jika ada tempat yang nyaman seperti RUTIF dari En House Café ini. Setelah kemudian tempat ini-lah yang disepakati oleh teman-teman Ammacaki –komunitas ( kecil-kecilan ) yang mencintai buku- bertemu sore itu untuk arisan buku.

Oh ya, arisan buku sendiri adalah upaya kami satu sama lain untuk dapat melepas kangen sebulan sekali. Ya, sebegitu kangen-nya lah kami sehingga upaya ini dilakukan dan akan dilestarikan hingga arisan berakhir, lalu dimulai kembali untuk waktu berikutnya.

hSiang itu kami berjanji bertemu setelah sebelumnya terjadi tawar-menawar kedatangan, disusul adanya permintaan keringanan waktu untuk datang telat. Biasalah yah, udah biasa ini maah… Harap maklum! Hahahah …

Saya sendiri hanya memantau kegiatan group yang sudah mulai ramai malam sebelumnya sambil ketawa-ketawa. Begitupun keesokannya, kembali group disibukan dengan pemberitahuan-pemberitahuan yang masuk tentang percakapan terbaru. Disini sekali lagi saya kembali hanya ketawa-ketawa sendiri sambil membaca percakapan teman-teman; ada yang bertanya kembali jam ketemuan, ada yang menanyakan menu sehat untuk bayi di tempat itu, ada yang sibuk live report perjalanannya ke tempat itu, ada yang baru bangun, ada yang sudah siap-siap, ada yang sangsi apakah menunya akan enak-enak untuk di nikmati. Dan kemudian sejam sebelum waktu yang ditentukan, Byuuurrr!! Qadarullah turunlah hujan dengan derasnya. Mari berdoa, sebab diantara waktu-waktu didengarnya doa, salah satunya adalah saat hujan turun. Sementara itu, semakin rusuhlah group disusul percakapan tentang hujan yang tak kunjung berhenti hingga menjadi cocok untuk tidur siang. Continue reading “Bertemu Kawan Di RUTIF”

#Bombema – Bom Benang Makassar

Catalog of Yarn Bombing Makassar 2014Kemarin adalah hari perdana pemutaran dokumenter Bom Benang 2014. Bom Benang 2014 merupakan event tahunan yang digelar oleh Komunitas Perajut Makassar, Quiqui. Dan mengambil tema Benang di Halaman, mengajak kita untuk sedikit mengenang kembali hangatnya sebuah halaman.

Melibatkan masyarakat luas utamanya mereka yang terkasih, para tetangga untuk turut serta melilit benang dan meminta kesediannya menjadikan halaman serta pagar-pagar mereka menjadi bagian dari galeri. Yang mana proses ini merupakan bagian dari pra event festival Bom Benang 2014. Bukankah mengambil sedikit perhatian dari lingkungan terdekat adalah awal dari sebuah perubahan yang besar?. Ciyee…

•••

Saya mengenal komunitas ini (lagi-lagi) dari kak Nanie. Hari itu, beberapa tahun yang lalu, kak Nanie memang sempat mengajak saya untuk ikut kelas merajut yang katanya digagas oleh Eka –salah seorang crafter Makassar dengan Camane Craft sebagai branding produknya-. Tapi sepertinya saya belum memiliki waktu yang tepat untuk bergabung dalam kelas-kelas merajut tersebut. Hingga mereka menggelar sebuah acara melilit benang, membalut sebuah pohon besar. Sebenarnya saya sempat menemani kak Nanie untuk mengambil jatah benang untuk keikutsertaanya pada event tersebut. Tapi saya belum berani menawarkan diri untuk membantu. Padahal dalam hati, ingin sekali menjadi bagian dalam membalut sebuah pohon. Itulah ya, kenapa berterus terang selalu lebih berharga daripada diam-diam menahan rindu… pppfft.

Sejak saat itu, ketertarikan saya dalam seni kriya khususnya dunia benang dan kait mengait ini terus berlanjut, mengalir seperti air, merona seperti senja bahkan tabah – setabah hujan bulan Juni XD. Dan saya pun mulai membeli jarum dengan ukuran yang benar sebagai bagian dari standar kelayakan mutu rajutan (hallah !). Lalu menumpuk benang-benang cantik sebagai bagian dari penyakit naga –yang katanya suka mengumpulkan harta karun-. Hingga membuka kelas sederhana untuk mengambil hati para tetangga dan berbicara dari hati ke hati tentang betapa terganggunya saya dengan tumpukan sampah di tanah kosong samping rumah yang mereka buang tanpa rasa malu dan bersalah.

Lalu akhirnya saya berhasil menjadi bagian dalam event Bom Benang Makassar 2013 di Taman Segitiga Makassar. Luar biasa rasanya bisa ikut serta memamerkan karya, Mejik! (maklum, sedikit banyak saya memang tukang pamer soalnya :|). Dan di tahun berikutnya Bom Benang Makassar 2014 – Benang di Halaman memberikan kami ruang sebebas-bebasnya untuk berekspresi.

Hingga suatu pagi, saya ngantor tanpa mandi karena air yang tidak mengalir – suram! . Saya benar-benar kesal hari itu, yang kemudian membuahkan ide untuk mengangkat masalah krisis air ini menjadi karya yang akan saya ikutkan dalam Bom Benang 2014 (belakang diketahui, ketika saya kesal akan banyak ide yang bermunculan! XD #Ngek)

Maka jadilah sebuah ember berbungkus rajutan dengan warna dasar coklat yang terinspirasi dari tanah –air tanah ceritanya- hingga warna pola dari perusahaan air bersih yang ada di negeri ini XD (hahahah sok banget XD ). Tak hanya ember, saya juga menyertakan selang yang dibungkus rajutan, keran air, dan aliran air. Sayangnya, saya kurang tanggap ketika mendapati karya saya ini hanya diletakkan begitu saja seperti tidak berguna di salah satu sudut ruang pamer hari itu. Saya pikir memang didisplay seperti itu, ternyata tidak XD. Jadilah siang itu saya menempelkan seadanya karya saya yang luar biasa itu pada sebatang bambu. Sepertinya saya memang tidak berbakat jadi seniman hahaha… =)))).

Lalu hari ini saya mendapatkan kejutan yang luar biasa. Seseorang diluar sana mengagumi karya saya dan menuliskannya dalam sebuah blog, bisa dilihat di sini. Saya pun kembali bersemangat dan merasa berhasil menjadi seorang seniman. Terima kasih…

Sampai ketemu di Bom Benang tahun ini. Silakan dinikmati dokumenter Bom Benang Makassar 2014.

Karya : Yunita Maretha

Manisnya Macaroon (purse) Dan Sepotong Senja Di Karebosi

cats

Hampir tidak mungkin saya akan menghabiskan waktu sambil menikmati senja di salah satu sudut lapangan ini, Karebosi. Jika tidak untuk menunggu jemputan. Sabtu itu saya memang ada undangan untuk mengisi kelas craft yang kebetulan diadakan di Karebosi yang berakhir hingga sore hari. Sisi lain kehidupan saya yang membuat saya bahagia tentunya.

Maka berterima kasihlah saya kepada Dini (dini.erha – momenio), yang telah membiarkan saya menggantikannya hari itu. Kelas craft kali ini adalah membuat Macaroon Purse, menggunakan tutup galon dan tetra pack juga kain-kain cantik. Sehari sebelumnya saya memang telah menyediakan kain-kain cantik dari koleksi saya untuk kelas ini. Saya juga menyediakan charm spesial sebagai hadiah kepada para peserta tentunya.

Sayangnya, saya kekurangan ritsleting. Ritsleting yang saya punya adalah ritsleting besi yang kurang cocok untuk proyek kali ini, sebab sering nyangkut dan membuat macaroon susah terbuka. Maka sebelum saya menuju tempat kelas tersebut akan berlangsung, saya mampir di rumah tante saya. Di sana beliau pasti memiliki ritsleting karena memang memerima jahitan. Tanpa sungkan saya pun mengambil banyak ritsleting tanpa menghitungnya yang disambut dengan ekspresi aneh tante saya. Dan sebelum beliau bereaksi lebih aneh lagi atau berubah pikiran, sesegera mungkin saya berpamitan XD.

Sampai di lokasi, saya sempat kebingungan menemukan booth Sekolah Alam Bosowa tempat saya akan membuka kelas. Setelah mengandalkan insting dan reka tempat kejadian (#pret) saya menemukan satu sudut berwarna-warni dengan aura keceriaan dimana-mana, nah disanalah tempat saya seharusnya :D. Bahagianya saya dapat bertemu dengan kak Yuni -yang memang melalui dia lah saya berhubungan untuk kelas ini-, pemilik akun Yufinats. Taraaaa! Saya memang selalu ingin bertemu dengan kak Yuni, setelah selama ini hanya dapat menikmati karya-karyanya hanya dari akun instagram miliknya.

Sangking takjubnya saya sampai lupa dengan tujuan saya sebenarnya berada di tempat itu (ya begitulah jika emak-emak bertemu idola XD).

Akhirnya saya pun memulai kelas pertama dengan peserta dua orang ibu muda yang cantik-cantik. Selain cantik mereka juga gak rese loh. Padahal, sejauh perjalanan hidup saya, biasanya ( biasanya loh yah) ibu-ibu muda (yang merasa) cantik memiliki kekuatan alam yang cukup menyebalkan (sombong, lebay dan sering lose focus), tapi tidak dengan mereka. Saya pun senang mengajarnya. Dan yang lebih menggembirakan, kami hanya membutuhkan waktu lebih kurang satu setengah jam untuk menyelesaikan kelas pertama dari estimasi waktu 2 jam, yaiiiy \m/.

Lalu dikelas kedua saya memiliki 3 peserta, mereka adalah anak-anak yang amat menyenangkan dan kritis. Sangking kritisnya mereka mengakhiri kelas dengan tempelan double tape dimana-mana, bahkan di wajah Eka, teman saya. Dan anak-anak bersemangat tadi membiarkan saya menyelesaikan macaroon purse kerjaan mereka, haha… *kandattosatu-satu.

Lalu, dimanakah sang pacar yang sedari tadi saya tunggu untuk menjemput saya? Sementara hari akan menggelap dia tak kunjung datang :P. Beruntung dalam penantian itu saya tidak sendiri, ada seseorang teman- yang terus terang saya kagumi, sebut saja namanya Eka, menemani saya menunggu hingga saya dijemput oleh sang pacar. Continue reading “Manisnya Macaroon (purse) Dan Sepotong Senja Di Karebosi”

Yuk, Berkebun Di Rumah

thyme
photo : motherearthliving

Walaupun sejauh ini tidak pernah berhasil berkebun dengan baik (kecuali berkantung-kantung bawang yang tumbuh di dalam kulkas), sampai dengan saat ini, tetap selalu membuat saya bersemangat ingin memiliki banyak tanaman cantik dan berkebun. Karena begitu luar biasanya berkebun (selain crafting tentunya) saya ingin berbagi tentang hal ini. Untuk dapat berkebun, kamu harus berusaha mencintai tumbuh-tumbuhan terlebih dahulu. Kalau tidak dapat mencintai semuanya, kamu cukup memilih satu untuk kamu cintai seumur hidupmu. Lalu cintailah ia dengan sederhana hingga waktu yang menjawab segalanya… hallah!.

Sebetulnya kamu tidak harus memiliki tangan yang dingin untuk berkebun. Cukup hati yang dingin untuk memulainya, hati yang dingin jika tanahnya dipenuhi kutu, hati yang dingin jika di berantakin kucing, dan hati yang jauh lebih dingin jika dipanen sebelum waktunya oleh bayi-bayi ajaib yang luar biasa (baru nongol tunas kecil ajah udah pada dipetikkin dengan suka cita, sabar yah Nga…).

Nah untuk memulai berkebun tentunya kamu harus memiliki, media tanam, benih, sekop kecil dan pot (atau sebidang tanah dibayar tunai! Sah?… saaah!~). Continue reading “Yuk, Berkebun Di Rumah”

Merajut ^^

Namun kasih ini silahkan kau adu ^^
Alhamdulillah, unga belajar ngerajut hehehe… gaya kan. Sedikit melebarkan pengetahuan tentang pekerjaan wanita lainnya. Yah itung2 antisipasi hari tua, InsyaALLAH klu sampai bisa tua ^^

tjieelah... ceritanya ngisi waktu di kantor ^^
tjieelah... ceritanya ngisi waktu di kantor ^^
kusut xixixi.... ( kusut adalah cobaan ^^ )
kusut xixixi.... ( sabar-sabar kusut adalah cobaan ^^ )
tinggalin udah bosen hahahah... OOuupS !!
tinggalin ah udah bosen hahahah... OOuupS !!
ye..ye.. dah jadi ^^, hayoo sapa mau beli unga jual 100rb xi2
ye..ye.. dah jadi ^^, hayoo sapa mau beli unga jual 100rb xi2

Continue reading “Merajut ^^”