Adek akhirnya meninggalkan mbak Yati sambil membawa mangkuk penuh berisi tahu yang baru di beli dari Pak Gito, wajahnya tertekuk dan bibirnya manyun. Tampak dia berusaha menjaga agar tumpukan tahu itu tidak jatuh ke lantai walau dengan langkah pelan namun penuh hentakan kesal.
Pagi tadi memang terjadi perdebatan kecil antara keduanya karena Adek ngotot mau mengambil dua kantong ‘krupuk putih’ namun tidak diperbolehkan. “Ndak apa-apa itu mbak, wiss, ambil ajah dulu, mbesok mbaru mbayarr…” kata abang penjual tahu langganan kami itu dengan logat Jawanya yang medok, menawarkan solusi karena mbak Yati berkilah duitnya gak cukup untuk membeli kerupuk kepada Adek. Saya yang menyaksikan kejadian itu sempat melirik sedikit ke arah mereka lalu pura-pura tidak menyadari apapun yang terjadi di sana sambil meneruskan menyemprot-nyemprot tanaman dan tetap berusaha menyimak percakapan mereka.
Ya, Mbak Yati paham benar kalau saya tidak mengijinkan anak-anak jajan sembarang apalagi kerupuk yang tidak di goreng di rumah. ‘Mau makan kerupuk? Gorengnya harus di rumah atau tidak sama sekali!’ itu yang saya katakan sejak terakhir kali mendapati mereka ngemil kerupuk tempe hasil jajan di warung dekat rumah dan berakhir dengan Adek yang tidak boleh menonton televisi selama 3 hari karena melanggar.
Khawatir rasanya jika anak-anak sering jajan di luar karena kebanyakanan jajanan di luar rumah atau di luar dan dalam sekolah itu kurang memperhatikan mutu gizi juga kebersihan serta keamanan bahan pangan. Penggunaan bahan pangan atau penyedap yang ilegal pada jajanan seperti borax, formalin, rhodamin B dan methanol yellow selain sangat berbahaya masih sering digunakan sebagai penyadap serta pengawet. Bahan-bahan ini bersifat karsinogenik dan dapat terakumulasi pada tubuh manusia dalam jangka panjang hingga menimbulkan penyakit-penyakit serius seperti tumor dan kanker. Akan banyak masalah yang timbul jika anak mengkonsumsi makanan yang tidak aman dan tidak bergizi.
Mengurangi Kebiasaan Jajan Anak
Perilaku jajan memang sangat melekat dengan anak-anak, mereka mengkonsumsi jajanan paling banyak ketika di sekolah. Sebenarnya hal paling mudah adalah tidak memberikan mereka uang jajan, tapi bukan solusi yang tepat sebab masih ada celah mereka dijajanin oleh temannya. Selain itu dengan memberikan sedikit uang saku pada anak, kita dapat mengenalkan dan membiasakan mereka untuk bijak menggunakan uang dengan baik sejak dini. Mereka akan terbiasa menabung untuk barang yang dinginkan, dengan begini saya lebih berhasil tidak membuat mereka menghabiskan uang sakunya.
Kebiasaan anak untuk jajan di sekolah memang sulit dihindari tapi tentu saja dapat dikurangi dengan beberapa cara seperti;
Memberikan sarapan bergizi di rumah sebelum beraktivitas di sekolah, selain memenuhi asupan nutrisi yang dapat meningkatkan kinerja otak, sarapan akan membuat mereka bersemangat dalam memulai hari. Seperti sarapan dengan kandungan serat dan nutrisi yang dapat diolah oleh tubuh menjadi energi, ini sangat dibutuhkan oleh si kecil dalam menjalani aktivitasnya di sekolah.
Mengawasi makanan tambahan di sekolah, dapat kita lakukan dengan mensurvei kantin, warung ataupun pedagang makanan mana saja yang boleh dijadikan tempat jajan. Dengan membuat kesepakatan bersama si kecil kita bisa sedikit tenang dengan jajanan mereka saat berkolah, misalnya hanya boleh membeli roti saat istirahat di toko A dan B.
Menyediakan bekal ketika ke sekolah, usahakan agar anak membawa bekal dari rumah. Menu untuk bekal bisa berupa apa saja yang mereka sukai bahkan makanan berat selain makanan ringan atau penutup seperti puding. Camilan sehat ini boleh kita lebihkan agar anak dapat berbagi dengan temannya.
Memperbaiki asupan nutrisi alami seperti sayur buah, sayur-sayuran dan buah-buahan lebih kurang merupakan satu-satunya sumber vitamin C. Mengkonsumsi sayuran serta buah-buahan sangat penting dalam mewujudkan gizi seimbang. Agar lebih meriah buah dan sayur hijau dapat dijadikan alternatif bekal anak ke sekolah dengan bentuk potongan yang lucu.
Berteman dengan teman anak kita, sangat efektif dalam mengontrol jajanan anak. Biasanya si kecil akan lebih mudah tertarik dengan ajakan temannya, dari sini kita dapat memberi masukan kepada temannya dengan pembicaraan yang menyenangkan tentang jajan mana saja yang ‘boleh banget dibeli’,’ boleh ajah’ atau ‘tidak boleh’.
Makan Makin Enak Pakai Kerupuk
Nah, tugas emak selanjutnya adalah berusaha menyediakan menu variatif saat makan di rumah, tidak perlu dengan makanan yang mahal-mahal asal hidangan tidak terus berulang selama dua sampai tiga hari dengan menu yang sama, serta menciptakan suasana menyenangkan ketika makan bersama keluarga. Hal ini juga bisa menjadi moment yang tepat dalam menjalin hubungan lebih dalam dengan sesama anggota keluarga. Apalagi jika saat makan bersama itu ditemani dengan kerupuk yang selalu tersedia, makan #makinenakpakaikerupuk!
Pilihan kerupuknya dari Kroepoek Waroeng ajah, rekomendasi kerupuk enak dan sehat, camilan no MSG dengan berbagai macam varian kerupuk seperti Casava Chips, Mini Rose Crackers dan Star Shaped Crackers. Kerupuk khas Indonesia berkualitas tinggi ini diproduksi secara modern dan higienis oleh Cahaya Kencana. Pilihan yang lebih sehat karena menggunakan bahan-bahan alami dan berkualitas seperti: tepung tapioka, bawang putih, bumbu pilihan dan minyak ikan. Oke juga dijadikan kudapan saat nonton televisi, saat si kecil belajar bersama teman di rumah atau buat dibawa ke sekolah pengganti jajan.
Produk Kroepoek Waroeng Mini Rose Crackers yang menjadi favorit kami ini di kemas dalam kemasan plastik doff yang ekslusif berwarna dasar, putih beraksen hijau dan coklat dengan ilustrasi kedai makanan berserta beberapa pelanggannya sangat menarik. Dua keping kerupuk siap santap, sebotol minyak dan bawang putih yang juga tergambar di sana menguatkan cita rasa dari kerupuk ini. Kerupuk dengan berat bersih 500 gram ini telah berlogo halal dan tentu saja telah terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia juga Gluten Free yaa. So,no woorryyy…!.
Asyiknya lagi Kroepoek Waroeng ini mudah didapatkan di minimarket maupun supermarket, tapi kalau kamu malas ke luar rumah mah, bisa banget pesan online melalui store Tokopedia atau Shopee Kerupuk Mall, ikuti juga akun Instagramnya di @eatwaroeng dan @themunchingqueen. Kemarin saya jajannya lewat Shopee lho! Cepet sampainya, checkout hari ini besoknya ‘Pakeeet!’ abang yang bawain paket udah nongol di depan pintu.
Kerupuk rasa abang-abang seperti yang sering dibawa Pak Gito sekarang bisa Adek cemilin sepuas-puasnya! Saya gak perlu khawatir lagi adek batuk-batuk. Bahagia rasanya bisa jajan kerupuk kesayangan dengan kualitas teruji. Rasanya sayapun tidak bisa menolak rasa gurih dari Mini Rose Crackers Kroepoek Waroeng ini. Citarasa bawang putihnya juga nendang banget, asinnya pun pas di lidah, apalagi dengan ukurannya yang mini berasa pas sekali hap!. Gak ada kerupuk saat makan emang gak rame! Mbak Yati pun dengan senang hati menyajikan kerupuk sehat buat Adek. Saatnya beralih ke camilan sehat dari Kroepoek Waroeng.