“Jangan sampai kamu jatuh sakit, lalu jatuh miskin juga!”
Geeerrr! Seisi ruangan tertawa mendengar penjelasan Dr. dr. H. Rachmat Latief, M.Kes., MHA, Sp.DP, KPTI, FINASIM dari RS Awal Bros Makassar. Jauh dari derai tawa tamu yang hadir siang itu, hati saya rasanya perih. Apa yang dikatakan dr. Rachmat itu benar, tidak ada yang salah dan saya pernah melaluinya, saat penyakit kritis yang membawa ibu saya pergi, kami dalam keadaan tidak benar-benar siap.
“Keluar biaya yang tidak sedikit, kehilangan waktu, kehilangan kerja bahkan kehilangan penghasilan karena sakit, kita sudah setengah mati bayar biaya kesehatan, orang hanya datang bawakan biskuit”. Sambungnya lagi. Yaaampun hahaha… agak-agak sarkas tapi lagi-lagi tidak salah. Saya sampai ikutan ketawa getir mengingat kenyataan ini hingga menghamburkan khayalan tentang ibu dan betapa repotnya kami harus bolak-balik rumah sakit dan mengecek deposit berkali-kali untuk memastikan tidak ada obat dan tindakan medis yang terlewat karena status pasien umum hingga harus siap dengan dana tunai dan tentu saja tidak sedikit.
Masalah kesehatan memang tidak akan ada habisnya, kesehatan adalah harta yang sangat berharga dan dewasa ini semakin nyata juga mengancam sehingga masyarakat selalu harus bersiap dan waspada. Secara global, World Health Organization (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan hingga mencapai 68.000 jenis. Indonesia pun tak lepas dari bahaya kesehatan tersebut dan kita harus terus siaga terhadap kemunculan penyakit-penyakit baru. Para ahli memperkirakan 5 penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga diantaranya bersumber dari binatang. Continue reading “PRUTop dan PRUTop Syariah; Jaminan kesehatan Tanpa Batasan.”