Sahabat ?! Saya tidak terlalu paham apa arti kata sahabat. Tidak mau tahu lebih tepatnya, karena saya tidak terlalu peduli, atau mungkin tidak mau dipedulikan. Lalu karena saya tidak tahu harus menempatkan sahabat itu dimana. Di hati?, di pelapon?, di saku?, di laci? , di sela-sela kursi ?, kisi-kisi rumah ? atau di dalam kotak rahasia ?.
Saya tidak mau terbebani dengan kata sahabat dan persahabatan yang menurut saya omong kosong dan terlalu berat untuk dipahami.
Lalu saya mengenal sosok bernama Etha, Etha Margaretha. Itu yang tertera di setiap buku pelajaran yang dia punya, ataupun semua barang yang bisa ditulisi.
Bertemu dengan seseorang di saat saya sedang membentuk jati diri (bilang ajah labil hahahha..). Yaa.. saat itu saya sedang bersedih, sedang memiliki sedikit masalah dalam hati yang tidak enak untuk saya ceritakan disini. Iyah, gak usah saya ceritakan, nanti kalian ikutan sedih :D. karena hanya orang-orang dengan tingkat kesabaran tinggi yang biiisa memahaminya #halah. Karena sabar itu pahit dan buah dari kesabaran itu manis. Tapi sayangnya, sabar itu gak berbuah :D.
yang jelas, itu bukan urusan saya-lah. InsyaALLAH nanti Tuhan yang atur, Tuhan lebih tahu soal yang begitu-begituan. Kan, orang sabar kaaaan disayang Tuhan :D.
Lalu, bukan tidak mungkin untuk menjauh darinya. Tapi hari itu, saat pembagian kelas baru untuk penjurusan kelas di SMA, mau tidak mau saya harus berada di sampingnya, berdampingan dengannya.
Dan yang artinya setahun kedepan akan duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi ( yaiyaalah secara tingginya cuman beda tipis :/ ) dengannya karena tidak ada tempat kosong, malangnya saya yang terlambat masuk kelas 2 hari, karena lupa ingatan kalo libur semester sudah habis :D. Sekian !
Lalu kami-pun saling mengenal, berteman, pertemanan dengan berusaha saling mengerti konflik ( baca : derita hidup ) masing-masing. Perteman seperti Goku dan awan kinton ?, teman seperti Dora dan petanya?, teman seperti Doraemon dan Nobita? Atau teman seperti siluman ular putih dan siluman ular hijau? Yang jelas bukan teman seperti Teletubbies, karena kami tidak suka berpelukkan :D.
Lalu saya tidak pernah yakin dengan kata sahabat. Lalu saya kembali berpikir untuk meyakinkan arti dari kata itu, yang menurut situs artikata ; sahabat adalah kawan; teman; handai ; karib
Dan menurut tante wiki ; sahabat adalah (dialihkan dari Sahabat)Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial.
Atau ini dari kamus bahasa Indonesia ;
sahabat | sa.ha.bat [n] kawan; teman; handai: ia mengundang — lamanya untuk makan bersama-sama di restoran |
Lalu saya-pun bertanya dalam hati #halah, bisakah saya, atau beranikah saya mengakui bahwa sahabat itu tidak seberat yang saya pikirkan?. Karena selama ini ternyata saya terlalu naif. Takut akan sosok sahabat itu sendiri, khawatir ada sosok seperti itu, tidak yakin dengan hal seperti itu. Dan tidak mau mengakui kalo kata itu begitu bermakna.
Dan baru hari ini saya terlepas dari beban kata itu. Ternyata sahabat itu seperti salju ; ringan, lembut dan menyenangkan.
selamat hari sahabat… 😀