Baiklah, ini adalah utang saya yang lama tertunda untuk diselesaikan. Mohon maaf bukan karena gak ada waktu, tapi karena memang saya akhir-akhir ini sedang sibuk memikirkan keselamatan dunia membantu ultraman (alesyaan cyiin.. padahal sih kalo emang disempet-sempetin pasti anulah XD) dan sedang belajar menempatkan kata toleransi di tempatnya yang tepat. Atau sedang lucu-lucunya berusaha keras mengerti kenapa harus ada kata haram yang membuat beberapa dari kami merasa risih lalu rusuh, padahal itu adalah akidah (silahkan cari arti kata dari akidah, saya takut salah XD). Saya jujurkan? Iya dong… Gak kayak kamuh!.
Tapi berhubung janji adalah hutang, dan hutang harus dilunasi karena nanti akan dihisab, mari saya tunaikan janji bakti saya yang terakhir untuk Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri. Jadi ceritanya, saya ditodong untuk menjanjikan sebuah testimoni sebagai pengurus lama untuk Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri ini.
Iya pengurus lama, entah di ukur dari mana hingga saya dikatakan telah lama mengurus komunitas ini. Padahal saya jarang ngurusin loh, kebanyakan malah jadi tim support kalo ada yang rusuh… (T_T menyedihkan yah?!). Apalagi merasa punya andil yang besar demi terciptanya kemaslahatan hidup orang banyak di sana. Tapi tak apalah, toh saya juga menikmatinya… *kedip.
Sebab, selama ini saya hanya mengukur kadar kebahagian saya menjadi bagian dari mereka, mereka teman-teman seperjungan yang saya temui. Mereka yang betul-betul berkarya dan berkerja, mereka yang selalu bergembira ketika beberapa menganggap kami hanya debu-debu intan yang tidak berarti, mereka yang selalu tertawa dalam kotak biru dengan kerapatan yang tepat dalam menyimpan kenangan, atau bahkan ketika mulai membicarakan hal sepele yang remeh temeh (baca: gossip XD) dan mereka yang selalu bersemangat ketika kami dengan tekad yang kuat dan semangat yang mengebu memutuskan untuk berlibur, bahkan untuk liburan penuh drama dan penderitaan sekalipun XD.
2007 yang lalu, saya mengenal komunitas ini melalui seseorang yang sudah dijodohkan, ditakdirkan untuk bertemu saya. Sebut saja kak Ira Puspita, lalu saya menemukan banyak arti kehidupan (jiaaaah… XD) atas kesederhanaan teman-teman yang menyambut saya dengan begitu hangatnya.
Singkatnya, alur waktu membawa saya hingga saat ini bersama mereka, entahlah jika ini akan menjadi akhir dari pertemuan saya 2007 silam.
Saat ini saya sudah tidak ingin bercerita tentang bagaimana begitu solidnya kami, begitu bahagianya kami, begitu senangnya kami dan begitu bangganya kami dapat menemukan keluarga, tempat, rumah yang selalu menanti kapan pun kami akan pulang.
Atau saya tidak ingin bercerita lagi bagaimana sedihnya kami ketika orang-orang yang begitu kami cintai satu persatu mulai meninggalkan kami, ketika ada ego dari masing-masing kami yang mendesak ingin keluar dan meledakkan segalanya, atau ketika sedikit torehan yang membuat luka lalu mengempiskan semangat dan membuat beberapa scane rusak hingga berjalan tidak dengan semestinya.
Yah, tapi itulah kehidupan, kehidupan yang dapat diartikan berbeda oleh tiap orang.
Tahun ini, dimana re-generasi akan berlanjut, saya berharap kalian yang ada di dalamnya juga akan dapat merasakan hal-hal dinamis yang manis tadi. Bahagia dan jayalah selalu Pacca, akan ada banyak cinta yang akan mendampingimu hingga tumbuh besar, hingga esok berganti, hingga daun menguning, hingga langit memerah, hingga pagi merekah dan hingga dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu XD.
Salam sayang selalu, Unga
terharu membacanya
*ambil tisu
*lanjut baca di pojokan
Kakak, Adik, Tante, Paman dan Keluarga Kecil Pacca.. Luv ya all!
terharu membacanya
*ambil tisu
*lanjut baca di pojokan
Kakak, Adik, Tante, Paman dan Keluarga Kecil Pacca.. Luv ya all!