“Nga, ikutan ini yuk… tabungan berencana. Kita ndak perluji beli barang seperti MLM lainnya, cukup menabung saja”.
Terus terang, mohon maaf, saya bukan penikmat pemasaran berjenjang, apapun jenisnya. Bahkan ketika salah seorang teman mulai meragukan saya “Islam Apa?”. Ya, beliau bertanya begitu pada saya, saya Islam apa lalu membandingkan dengan beberapa tokoh dakwah penggiat jejaring yang jika dibandingkan dengan saya, ya saya emang bukan apa-apa dan siapa-siapa :P. Lalu dari pada berlarut-larut, saya-pun menyudahi percakapan via akun chat itu untuk menghindari perdebatan. Yang disambut lagi dengan eyelan teman saya seperti ini : “ Oh ini berdebat yah?”. Ketika saya mengutarakan tidak ingin berdebat dengannya, dan menjawab semua pertanyaannya yang menyakiti hati. Hahaha… nasib… nasib…
Bukan tidak mungkin ini terjadi tidak hanya sekali, bukan ingin membandingkan atau ekstrim (yang masih kata teman saya). Saya sebisa mungkin memang menghindari hal ini. Pertama, saya amat sangat malas memprospek orang. Kedua, saya malu menjanjikan orang keuntungan besar yang saya sendiri-pun tidak yakin akan seberuntung mereka yang berhasil mendapatkan kapal pesiar dari jualan produk dengan target dan kaki tangan dimana-mana (walaupun memang benar, sayapun menginginkan sebuah kapal pesiar pribadi) XD. Ketiga, saya tidak punya dana lebih apabila disuruh menutupi target yang tidak tercapai. Dan yang paling utama, hal ini jelas tidak diperkenankan dalam keyakinan saya. Sudah itu saja…