Saya cuman ibu dari seorang anak yang mungkin tidak layak untuk diperhitungkan. Seperti debu yang hilang sekali tiup. Tapi tidak dengan tulisan ini. Dan saya berharap anak saya kelak bisa membaca tulisan ini. Mungkin saya tidak berdaya untuk menghentikan orang-orang tolol itu.
Dulu, beberapa tahun yang lalu ada sebuah lapangan besar di tengah kota Makassar ; menjadi tempat dan icon bersejarah untuk kota ini. Sejak kecil lapangan nan besar itu tiap tahunnya sering di jadikan tempat sholat Ied. Walaupun bedjek dan gak ada odjek, tetap saja ada kebahagian tersendiri sholat Ied rame-rame bersama keluarga dilapangan itu. Bukannya mau me-melankoliskan tulisan ini, tapi begitulah adanya. Suatu rutinitas tahunan yang amat menyenangkan dan selalu kami sekeluarga tunggu-tunggu. Masih lekat terasa saat subuh Ied menjelang, riuh kami bersiap-siap menuju lapangan itu untuk berkumpul, Ied bersama.