Yuk, Berkebun Di Rumah

thyme
photo : motherearthliving

Walaupun sejauh ini tidak pernah berhasil berkebun dengan baik (kecuali berkantung-kantung bawang yang tumbuh di dalam kulkas), sampai dengan saat ini, tetap selalu membuat saya bersemangat ingin memiliki banyak tanaman cantik dan berkebun. Karena begitu luar biasanya berkebun (selain crafting tentunya) saya ingin berbagi tentang hal ini. Untuk dapat berkebun, kamu harus berusaha mencintai tumbuh-tumbuhan terlebih dahulu. Kalau tidak dapat mencintai semuanya, kamu cukup memilih satu untuk kamu cintai seumur hidupmu. Lalu cintailah ia dengan sederhana hingga waktu yang menjawab segalanya… hallah!.

Sebetulnya kamu tidak harus memiliki tangan yang dingin untuk berkebun. Cukup hati yang dingin untuk memulainya, hati yang dingin jika tanahnya dipenuhi kutu, hati yang dingin jika di berantakin kucing, dan hati yang jauh lebih dingin jika dipanen sebelum waktunya oleh bayi-bayi ajaib yang luar biasa (baru nongol tunas kecil ajah udah pada dipetikkin dengan suka cita, sabar yah Nga…).

Nah untuk memulai berkebun tentunya kamu harus memiliki, media tanam, benih, sekop kecil dan pot (atau sebidang tanah dibayar tunai! Sah?… saaah!~).

Media tanam

Yang saya tahu, ada 2 macam media tanam, organik dan tanah biasa (koreksi bila salah haha). Media tanam oganik dapat kamu beli di penjual tanaman hias. Namun jika kamu memilih tanah biasa sebagai media tanam, jangan lupa mencampurnya dengan pupuk kompos. Pilihlah tanah biasa yang subur. Selain dari membeli di penjual tanaman hias (karena mereka juga menjualnya), kamu dapat memiliki tanah dengan minta dari kebun tetangga atau ngambil di tanah kosong samping rumahmu.

Media tanam yang baik tentunya harus yang halal, jadi jika kamu mengikuti untuk ngambil media tanam dari tanah kosong samping rumahmu, jangan lupa minta dulu sama yang punya, kali ajah yang punya lagi nongkrong di atas pohon pisang tanpa kamu sadari :P.

Ohya, sebagai pemula ada baiknya memilih media tanam organik, selain gampang, beliau jauh lebih steril dari pada tanah biasa, kamu juga gak perlu ngaduk-ngaduk tanah dan kompos (yang kamu tau sendiri kan, asalnya dari mana ? 😀 ).

Benih

Untuk langkah awal, tanam saja dulu tanaman yang gampang tumbuh dan benihnya murah, sepeti kangkung, bayam, atau sawi. Gak usah maksa sok-sok-an mau nanem beach berry deh! Atau tanaman aneh lainnya yang memiliki status sosial yang lebih tinggi apalagi mahal. Kenapa ? sebab hal ini akan mengurangi rasa sakit hatimu jika mereka gak mau tumbuh, atau diserang oleh hama kucing dan hama bayi.

Menyemai dan menanam

Setelah mendapatkan media tanam yang bagus, saatnya kamu menyemai dan menanam. Untuk benih halus kamu dapat mencampunya dengan sedikit tanah atau pasir, ini menghindari supaya mereka gak dempet-dempetan atau pegangan tangan (kek mau nyebrang jalan ajah pegangan tangan XD). Lalu taburlah di atas media tanam yang sudah disiram dengan air bercampur pupuk, kemudian taburkan lagi media tanam tapi jangan sampai menutup benih agar tunas dapat tumbuh dengan optimal. Untuk benih yang besar dan keras, kamu dapat merendamnya terlebih dahulu dengan air hangat selama 2-3 jam, keringkan, kemudian dapat langsung ditanam.

Menyulam

Sulaman yang satu ini bukan menggunakan benang yah, apalagi menggunakan benang rajut mahal yang kamu beli online dan kamu tumpuk hingga menjadi bukit ( -___- #SalahkanSajaUnga). Jadi yang dimaksud menyulam disini adalah memanfaatkan ruang kosong yang masih tersedia. Caranya dengan menunggu 3-4 hari setelah tanaman yang kamu tanam tadi tunasnya nongol. Nah, jika masih ada ruang kosong diantara mereka, tidak ada salahnya kamu mengisi kekosongan itu (tapi jangan biarkan dia mengisi kekosongan hatimu karena akan sulit dilupakan kalo bukan jodoh… ppfft!). Jadi sudah tahu kan, yang dimaksud menyulam di sini adalah menyusulkan benih baru pada ruang-ruang kosong tadi.

Memupuk

Memupuk tanaman dapat kamu lakukan seminggu sekali jika pertumbuhan tanaman di rasa cukup bagus dan memiliki daya juang yang tinggi :D, jika tidak, kamu perlu memberinya support dengan memupuknya tiga atau empat hari sekali :D.

Nah, mudah-kan. Yuk berkebun di rumah, dan rasakan betapa bahagianya jika tunas-tunas tanamanmu mulai bermunculan. Ohya, tentu saja jangan lupa berdoa sebelumnya yah. Berdoa agar semuanya berakhir dengan indah. Atau mau lebih seru lagi?. Untuk yang di Makassar, ikut komunitasnya yuk, Makassar Berkebun. Follow twitter [at]MksrBerkebun. Selamat berkebun!

2 thoughts on “Yuk, Berkebun Di Rumah”

Comments are closed.