Happy Parents = Resilient Children

Berasa gak sih kalau ibu sedang bad mood suasana rumah aura-auranya jadi gak nyaman? Tapi kalau ibu bahagia, seisi rumah bakalan jadi menyenangkan, mau ngapain ajah bawaannya pasti enjoy. Dulu saya paling gak suka kalau ibu saya lagi bad mood, sebab semua orang yang ada di rumah bakalan ketularan juga jadi tidak menyenangkan, mereka semua jadi super nyebelin! Dan tentu saja kami tidak bahagia, untungnya keadaan seperti itu bisa segera diatasi ibu dengan memperpendek durasi bad mood-nya, hihi. Ternyata benar kata orang-orang, sebelum membahagiakan orang lain kitanya harus bahagia dulu, sebelum menuntut orang untuk positif, kita mesti positif terlebih dahulu. Maka untuk menjadikan anak tumbuh bahagia, kita sebagai orang tua apalagi ibu harus bahagia dulu…

Itu dia kenapa saya sebisa mungkin menjaga mood agar orang-orang yang ada di sekeliling saya gak ikutan bad mood juga. Sebenernya sih menjadi orang tua di era milenial ini, masa dimana kita dituntut untuk lebih dinamis dan modern tantangannya itu jauh lebih sulit, apalagi kalau gak pinter-pinter, bisa kalah pinter dari anak dan jatohnya kita jadi keki sendiri. Gak mau kan yah, jaaadi begitu!? Saya sih gak mau hihi …

Beruntungnya, saya mendapat kesempatan untuk sekali lagi setelah 2 tahun terakhir menjadi bagian dalam acara keren Nestle LACTOGROW, yang kali ini mengangkat tema Grow Happy And Parenting Workshop yang merupakan tindak lanjut dari hasil pemaparan studi Child Happiness; menemukan bahwa anak merasa bahagia saat bermain bersama orang tua, bahkan lebih bahagia dari ketika mereka bermain bersama adik atau kakaknya, namun ditemukan pula fakta bahwa lebih dari 50% orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama si kecil –responden 360 orang tua yang memiliki anak usia 2-5 tahun dan tersebar pada 6 kota di Indonesia-.

Rabu 21 November 2018, Goedang Popsa terlihat semarak dengan warna yang di dominasi biru, menambah semangat emak dengan lagu “You Are my Sunshine” versi Lactogrow yang menyambut kami begitu masuk ruangan acara dan secara gak sengaja mengajak kita untuk ikutan bersenandung. Wiih, gak salah emang menyempatkan hadir karena sepertinya acaranya bakal kece banget dan saya juga udah siap untuk menjadi orang tua happy! Hihi… Benar saja tebakan saya tadi kalau acara ini bakalan kece, buktinya telah hadir 3 nara sumber yang gak kalah kecenya pagi itu; Gusti Kattani Maulani (Brand Manager Nestle Lactogrow), Elizabeth Santosa, Mpsi, Psi, SFP, ACC (Psikolog) dan dr. Fatima Safira Alatas Ph.D, Sp.A(k) (Dokter spesialis anak)

Nestle Lactogrow Berbagi Tips dan Pola Asuh Grow Happy kepada Orang Tua

Acara pagi itu dibuka oleh Gusti Kattani Maulani, bahwa Nestle Lactogrow memfasilitasi para orang tua untuk membantu menggelar workshop “Grow Happy Parenting” sebagai sarana berbagi informasi dan kiat mengenal pola asuh anak serta tips memberikan nutrisi seimbang dan lengkap untuk tumbuh bahagia yang dapat diterapkan dengan mudah. Pada kesempatan ini Nestle Lactogrow juga memperkenalkan tampilan barunya yang telah diperkaya dengan DHA, kalsium, minyak ikan, juga Lactobacillus Reuteri yang bermanfaat untuk tumbuh kembang.

Melalui kampanye Grow Happy, Nestle Lactogrow ingin membantu orang tua untuk bisa menerapkan kemampuan membangun kebahagiaan diri sendiri agar dapat membagikan kebahagiaan pada anak dan keluarga serta menyediakan nutrisi yang optimal bagi anak-anak untuk tumbuh bahagia. Lani juga menambahkan bahwa Nestle Lactogrow berupaya membantu orang tua melalui upaya edukasi untuk menemukan bagaimana formulasi tumbuh bahagia melalui keselarasan nutrisi, stimulasi dan keterlibatan orang tua yang sesuai dengan kondisi mereka masing-masing.

Di sesi berikut, hadirnya Elizabeth Santosa benar-benar membuka mata kita sebagai orang tua, gayanya yang riang dan penyampainnya yang sederhana mampu membuat emak-emak yang hadir manggut-manggut penuh arti. Lizzy menjelaskan; Pada umumnya orang tua sudah mengerti teori pentingnya mendukung anak tumbuh bahagia, seperti menghabiskan waktu yang berkualitas dengan mereka. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan kondisi tumbuh bahagia (Grow Happy). Banyak orang tua yang masih belum bisa memaksimalkan keterlibatan mereka bersama anak meskipun telah susah payah menyisihkan waktu. Iyaaa, bener banget! Saya emang terkadang juga jagonya di teori doang, jujur tidak semua kesempatan saat bersama anak saya terlibat di dalamnya, hiks!.

Lizzy juga menambahkan; Tantangan hidup  modern seperti tingkat stres yang lebih tinggi atau interaksi yang intens dengan handmphone misalnya, membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua. Iiiiya, bener lagi!, duh jadi merasa bersalah banget sama anak. Tapi untung saja kita dibagiin tips yang sangat berguna ini agar terhindar dari masalah minimnya keterlibatan orang tua saat bersama anak. Simak yah, ini penting banget untuk kita aplikasikan pada kehidupan per-emak-an:

• Bukan terfokus pada jenis aktivitas, namun waktu kebersamaan
• Tidak ada distraksi pada saat melakukan aktivitas bersama anak.
• Melakukan eye to eye contact saat bersama anak.
• Buatlah anak merasa dirinya paling penting.

Lebih lanjut Lizzy juga menjelaskan bahwa tekanan hidup modern ini berdampak pada kebahagiaan orang tua itu sendiri. Bagaimana bisa mendukung kebahagiaan anak, apabila orang tuanya sendiri tidak mengetahui bagaimana membahagiakan diri sendiri? Panduan inilah yang dibutuhkan para orang tua agar bisa membangun rantai tumbuh bahagia dalam keluarga. Orang tua yang bahagia akan menghasilkan anak yang memiliki ketahanan terhadap sters dan tantangan hidup di masa depan, anak-anak ini dihasilkan melalui pola asuh orang tua yang bahagia dan terlibat dalam aktivitas anak. Tuh kan, beneer! Emang gak salah deh hadir dalam acara ini, kita juga disiapkan untuk menjadi orang tua yang dapat mengerti dan dapat membahagiakan diri sendiri, mengenal diri juga memahami apa saja sumber kebahagiaan.

Kita semua butuh pelukan -Elizabeth Santosa; Untuk menjadi bahagia tentu saja kita sebagai orang tua harus menstimulasi hormon kebahagiaan yang ada dalam apa saja sih? Ini dia,

• Dopamin, Dopamin membuat kita merasa bahagia pada saat merasa sukses, ketika kita mengingat kejayaan zaman dulu. Hormon ini dapat dirangsang ketika diri merasa berguna, maka kita harus dapat belajar menghargai diri sendiri dari aspek terkecil sekalipun.
• Serotonin, hormon ini membuat kita merasa bernilai, penggunaan hormon seratonin biasa digunakan sebagai anti depresan. Kita dapat menemukannya dengan berjemur di sinar matahari pagi dan saat membantu orang lain hingga membuat diri kita menjadi merasa berguna.
• Oksitosin, perasaan nyaman disebabkan dari hormon ini, perempuan dengan hormon oksitosin yang tinggi akan menjadi orang yang ramah dan penyayang. Hormon Ossitosin didapatkan dari sentuhan, kasih sayang dan pelukan, juga dikeluarkan ketika melahirkan.
• Endorfin, adalah hormon yang memberi efek penahan rasa sakit, membuat kita tidak mudah mengeluh juga membantu daya tahan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan akan hormon ini kita dapat menemukannya dengan berolah-raga.

jadi mari bahagia dear para emak dengan menstimulasi ke-empat horman ini selain dengan pelukan dan sentuhan kita juga harus belajar menghargai diri sendiri, membantu orang lain, menjadi ramah, berjemu di sinar matahari pagi dan rajin berolah-raga juga kurangi iri, dengki julid dan halu (Eh). XD

Asupan Gizi Sebagai Faktor Penting untuk Mendukung Anak tumbuh bahagia

Workshop semakin hangat saja dengan dr. Fatima yang hadir sebagai pembicara selanjutnya. Dr. Fatimah menjelaskan bahwa untuk mendukung kebahagiaannya agar tumbuh bahagia dan berkembang secara optimal, seorang anak harus mengkonsumsi zat gizi secara lengkap dan seimbang agar memiliki saluran pencernaan yang sehat, sehingga anak akan memiliki selera makan dan pola tidur yang baik. Itulah penting bagi kita sebagai orang tua menjaga 1000 hari pertama kehidupan anak –sejak masa pembuahan hingga anak berusia 2 tahun-.

Untuk membentuk saluran cerna yang sehat, keseimbangan mikroba usus harus dijaga, diantaranya dengan:

• Konsumsi makanan bernutrisi lengkap dan bervariasi.
• Konsumsi makanan yang mengandung probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
• Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga secara teratur.

Begitu pentingnya kesehatan saluran cerna ini merupakan hal yang harus bunda perhatikan yah, karena saluran cerna kita tersusun dari 40% jaringan kelenjar getah bening yang dianggap paling banyak ada pada tubuh. Mulai dari tonsil atau amandel hingga anus yang mempunyai efek kekebalan tubuh dan menghasilkan 80% antibodi dalam tubuh hingga jika saluran cerna sehat maka tentu saja anak akan tumbuh sehat dan kuat juga tidak rentan sakit-sakitan.

Yuk, jadi orang tua bahagia agar dapat menyalurkan kebahagiaan pada anak agar mereka juga dapat tumbuh  sehat dan bahagia Sebab kebahagiaan pada masa kanak-kanak memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh kembang kognitif (proses belajar), nilai diri (self esteem), social skill serta karakter anak saat dewasa. Begitupun dengan tumbuh kembang aspek sosial-emosional, anak yang bahagia sejak kecil memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu yang memiliki emosi positif dan memiliki kepuasan hidup yang tinggi di masa dewasa kelak. Kebahagiaan masa kanak-kanak telah diakui sebagai sumber faktor paling berpengaruh terhadap kebahagiaan saat dewasa jika dibandingkan dengan sumber kebahagiaan lain seperti keberhasilan akademik, jabatan pekerjaan ataupun kekayaan.

Dulu, ibu saya selalu berusaha menciptakan kebahagiaan untuk kami, dia mengerti bagaimana membahagikan dirinya dulu sebelum membahagiakan orang lain hingga tanpa disadari pola asuh tumbuh bahagia telah ia terapkan dan membuat saya menjadi pribadi yang minim kecewa, selalu bersyukur dan bahagia menjalani hidup ini. Dan pastinya inipun akan saya terapkan pada anak-anak saya bersama Nestle Lactogrow.

Nestle Lactogrow

Nestle Lactogrow merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas yang mengandung Lactobacillus Reuteri, Asam Linoleat (Omega 6), Asam Linolenat (Omega3), minyak ikan, 12 vitamin dan 7 mineral yang terdiri dalam varian plain, vanila dan madu. Diformulasikan secara khusus oleh para ahli di Nestle Reserch Center, Switzerland, membantu tumbuh kembang Si Kecil yang bahagia. Grow Happy!

…

Hari itu hujan, hampir sebagian jalan yang saya lalui saat pulang terlihat basah dengan genangan air di beberapa ruasnya sementara langit masih sedikit mendung. Saya tidak berhenti terseyum, ada debaran kebahagiaan untuk hari yang sangat menyenangkan ini, juga kebahagiaan yang menanti di rumah…  Ingat, para emak, jangan lupa bahagiaaa…! –you are my sunshine, my only sunshine, you make me happy, when skies are gray, and you never know dear, how much i love you…-