Masa Depanmu Sebaik Pribadi Dan Upayamu

Namaku Resolusi

Namaku resolusi, pagi masih gelap ketika aku membuka jendela kamar, udara segar menyeruak masuk ke dalamnya, rasa-rasanya menghirup dalam-dalam udara pagi adalah salah satu hal yang amat menyenangkan menurutku, ya, tenang dan damai. Di kejauhan beberapa rumah masih menyalakan lampunya, dan dari atas sini, dari sebuah kamar mungil di lantai dua yang bersih dengan kertas dindingnya yang bermotif serat kayu dan mulai menguning serta mengelupas, aku dapat melihat segalanya lebih jelas. Sinar lampu dari rumah-rumah itu samar-samar terlihat seperti bintang yang berkerlip indah. Lalu jauh di sana, di batas pandang itu terlihat siluet gunung yang cantik, suasana pagi di sini memang selalu terasa hangat walau udara masih cukup sejuk bahkan dingin.

Baiklah Ini sudah Desember, satu bulan yang mungkin saja bagi sebagian orang dianggap hanya sebagai penutup tahun, atau bisa jadi sebagai awal dimulainya Aku dalam kehidupan mereka. Sedang untuk seorang ibu yang bernama Bunga, Aku hanyalah setumpuk harapan yang tertulis indah namun tak kunjung mendatangkan keindahan itu sendiri, selalunya Ia menuduhku sebagai sebuah bentuk kekhilafan karena banyaknya angan-angan yang melekat padaku.

Padahal jika Ia sedikit saja mau mengenalku dan mendapatiku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasti akan ditemukannya arti dari namaku yang sangat mengagumkan, Resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Sesuatu yang serius, bukan? –seharusnya-.

Sedang Aku di tahun baru itu sendiri sepertinya telah menjadi sebuah tradisi dan dapat ditemukan dimana saja diseluruh belahan dunia ini, benar, ketika tahun berganti. Senang rasanya, sebab menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan dirinya yang akan dimulai pada saat hari berganti di tahun yang baru… Aku berharap, Bunga melamarku hadir dalam hidupnya tahun ini dengan sungguh-sungguh.

Continue reading “Masa Depanmu Sebaik Pribadi Dan Upayamu”