Tentang Media Sosial; Bijak Bermedia Sosial

Hari gini, buka lini-masa media sosial itu bawannya bikin sepet mata dan hati, isinya tawuraaan mulu… Yang dibahas politik dan kawan-kawannya. Kamu yang selama ini gak ambil pusing sama masalah politik atau orang paling cuek sedunia sama masalah orang lain, pun akhirnya kesrimpet juga hatinya buat mengapresiasikan isi dari hati itu melalui ketikan tangan yang berakhir pada kolom status di facebook dengan narasi yang nyinyir. Duh, lelah hati adek bang… Gak pengen sebenernya seperti itu, tapi gimana lagi udah ke-publish.

Sebagai seorang yang aktif di dunia maya, image kita dapat secara nyata terbaca dari segala aktivitas dan konten yang kita bagikan. Ayolah, mari kita membuat segala hubungan pertemanan ini menjadi sesuatu yang positif dan menyenangkan. Hentikan menyebarkan konten negatif dan hoax yang dapat memicu hancurnya kebahagiaan bersama dan menimbulkan perpecahan di antara kita. Mulailah dari diri sendiri untuk selalu berpikir positif, redamlah hobi kalian menyebarkan ujaran kebencian; tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat, kewarganegaraan, agama dan lain-lain. Plis jangan bawa-bawa agama karena selemah-lemahnya iman, saya gak kuat untuk menerima jika kalian nyenggol masalah yang satu itu…

Terus kenapa harus bijak bermedia sosial padahal nulisnya juga di akun, akun gue, kenapa lo yang lebay? Oke, sosial media adalah milik kita, pribadi, personal dan kita dapat membagikan apa saja yang ingin kita bagikan, tapi sadar gak dengan membagikannya, maka konten tersebut secara tidak langsung menjadi milik semua orang yang mengakses media daring di seluruh belahan bumi ini bahkan di Sudiang sekali-pun (eh). Jika konten yang kita bagikan itu baik, gak masalah, tapi jika tidak bakal ribet urusannya dan semua orang akan dapat menilai kita dari apa yang kita bagikan, terlebih jika membagikan hal-hal yang tidak benar, gak usah ragu udah bisa langsung kena sanksi hukum undang-undang ITE.

Lalu bagaimana caranya bijak bermedia sosial? Mudah saja, jadilah pribadi yang positif, tapi bedakan juga antara positif dan gak mau tahu, antara positif dan idealis, antara positif dan ikutan-ikutan positif, juga antara positif dengan berprinsip. Positif di sini adalah; tanggapnya kita akan penyebaran segala konten di dunia daring; mengecek dulu kebenaran berita yang akan disebar; menghentikan penyebaran konten yang menimbulkan kecemasan, cukup sampai di kita, tidak menyebarkan konten yang berbau SARA; saring before sharing. Yuk, bijak mermedia sosial…

#BloggerPerempuan #BPN30DayChallenge2018

37 thoughts on “Tentang Media Sosial; Bijak Bermedia Sosial”

  1. Benar sekali, sosial media sebaiknya hanya dipakai untuk menyebarkan yang positif saja.

    Misalnya: alhamdulillah, akhirya positif juga setelah sekian lama menunggu.

    halah

  2. Benar sekali, sosial media sebaiknya hanya dipakai untuk menyebarkan yang positif saja.

    Misalnya: alhamdulillah, akhirya positif juga setelah sekian lama menunggu.

    halah

  3. Pusing lah ini medsos. Dimana-mana berantem terus. Lelah hati abang lah. Mendingan cari yang lucu-lucu lah yang bikin ketawa. itu yang suka bikin post misuh-misuh yang berfikir akun-akun dia terus seenaknya sharing apa saja harusnya dia buat private saja. Biar yang post dia, yang like dia sendiri, terus yang komen dia sendiri juga.

  4. Pusing lah ini medsos. Dimana-mana berantem terus. Lelah hati abang lah. Mendingan cari yang lucu-lucu lah yang bikin ketawa. itu yang suka bikin post misuh-misuh yang berfikir akun-akun dia terus seenaknya sharing apa saja harusnya dia buat private saja. Biar yang post dia, yang like dia sendiri, terus yang komen dia sendiri juga.

  5. setuju banget kakkk. kalau saya sih punya teman yang selalu jadi provokator online, aih langsung ku unfollow HAHA tidak peduli dia mau marah atau bgmn. saya harus bisa memutuskan mana akun yang berguna buat saya dan mana yg tidak hehe

  6. setuju banget kakkk. kalau saya sih punya teman yang selalu jadi provokator online, aih langsung ku unfollow HAHA tidak peduli dia mau marah atau bgmn. saya harus bisa memutuskan mana akun yang berguna buat saya dan mana yg tidak hehe

  7. setuju banget kakkk. kalau saya sih punya teman yang selalu jadi provokator online, aih langsung ku unfollow HAHA tidak peduli dia mau marah atau bgmn. saya harus bisa memutuskan mana akun yang berguna buat saya dan mana yg tidak hehe karena kalau teman harusnya bisa memberikan hal positif baik itu online atau scr lgsg

  8. setuju banget kakkk. kalau saya sih punya teman yang selalu jadi provokator online, aih langsung ku unfollow HAHA tidak peduli dia mau marah atau bgmn. saya harus bisa memutuskan mana akun yang berguna buat saya dan mana yg tidak hehe karena kalau teman harusnya bisa memberikan hal positif baik itu online atau scr lgsg

  9. Masalahnya toh Unga, banyak orang yang menyebarkan ujaran krbencian ndak merasa. Dari sisinya fine-fine saja, orang lainlah yang penuh kebencian. Apa ndak makin sepet mata. Hiks.

    Banyak yang menyadari dan berusaha tapi banyak yang tetap merasa paling benar 😄

  10. Masalahnya toh Unga, banyak orang yang menyebarkan ujaran krbencian ndak merasa. Dari sisinya fine-fine saja, orang lainlah yang penuh kebencian. Apa ndak makin sepet mata. Hiks.

    Banyak yang menyadari dan berusaha tapi banyak yang tetap merasa paling benar 😄

  11. Bersosmed ibarat dua bilah pisau, tergantung bagaimana menggunakannya. Jika salah menggunakan gak tanggung2 bisa memicu pertengkaran bahkan berakibat fatal, alhamdulillah semakin banyak tulisan yang mengajak untuk bijak bersosmed

  12. Bersosmed ibarat dua bilah pisau, tergantung bagaimana menggunakannya. Jika salah menggunakan gak tanggung2 bisa memicu pertengkaran bahkan berakibat fatal, alhamdulillah semakin banyak tulisan yang mengajak untuk bijak bersosmed

  13. Jujur kak sekarang jarak buka facebook karna isinya kalau bukan politik yah hoax. Dari pada lelah hati liatnya mending nda usah dibuka. Eh tapi kenapa ada sudiang itu? Sebagai orang sudiang, merasa terpanggil ka disebut-sebut kampungku😄

  14. Jujur kak sekarang jarak buka facebook karna isinya kalau bukan politik yah hoax. Dari pada lelah hati liatnya mending nda usah dibuka. Eh tapi kenapa ada sudiang itu? Sebagai orang sudiang, merasa terpanggil ka disebut-sebut kampungku😄

  15. Betul sekali kak, meskipun di akun pribadi ta tapi secara tidak langsung suka ada yang share postingan ta. Semoga kita terhindarkan dari hoax dan konten penuh negativity kak💜

  16. Betul sekali kak, meskipun di akun pribadi ta tapi secara tidak langsung suka ada yang share postingan ta. Semoga kita terhindarkan dari hoax dan konten penuh negativity kak💜

  17. Saya dulu, duluuu, termasuk yang gampang terhasut lalu main asal share padahal beritanya belum jelas. Sekarang saya sudah lumayan insyaf. Makanya saya lebih suka share videonya Mama Remon saja.

  18. Saya dulu, duluuu, termasuk yang gampang terhasut lalu main asal share padahal beritanya belum jelas. Sekarang saya sudah lumayan insyaf. Makanya saya lebih suka share videonya Mama Remon saja.

  19. Saya juga mulai ma ngeblok orang terutama di facebook. Di instagram mau juga sih tapi bingungka caranya. Betul-betul ini perlu mengambil napas panjang berkali-kali sebelum mengetikkan sesuatu

  20. Saya juga mulai ma ngeblok orang terutama di facebook. Di instagram mau juga sih tapi bingungka caranya. Betul-betul ini perlu mengambil napas panjang berkali-kali sebelum mengetikkan sesuatu

  21. Huhuhu. Begitulah media sosial sekarang. Belum lagi WAG keluarga yang isinya broadcast-broadcast semua. Yang mungkin langsung dibagikan tanpa dibaca sebelumnya.

    -_-“

  22. Huhuhu. Begitulah media sosial sekarang. Belum lagi WAG keluarga yang isinya broadcast-broadcast semua. Yang mungkin langsung dibagikan tanpa dibaca sebelumnya.

    -_-“

  23. Susah memang diterapkan ini bijak bermediasosial dih, kadangkala jempol lebih cepat bergerak dibanding otak. Apalagi yang seringkali Kita anggap post Aman ternyata bisa saja mwnyinggung perasaan orang lain

  24. Susah memang diterapkan ini bijak bermediasosial dih, kadangkala jempol lebih cepat bergerak dibanding otak. Apalagi yang seringkali Kita anggap post Aman ternyata bisa saja mwnyinggung perasaan orang lain

  25. Betul kaka, sepet banget lihatyang share politik dan saling share berita hoax. jaidnya males lihat sosmed. kecuali IG ya, karena aku follow yang fun fun saja.

  26. Betul kaka, sepet banget lihatyang share politik dan saling share berita hoax. jaidnya males lihat sosmed. kecuali IG ya, karena aku follow yang fun fun saja.

  27. Betul kaka, sepet banget lihatyang share politik dan saling share berita hoax. jaidnya males lihat sosmed. kecuali IG ya, karena aku follow yang fun fun saja.

Comments are closed.