#Bombema – Bom Benang Makassar

Catalog of Yarn Bombing Makassar 2014Kemarin adalah hari perdana pemutaran dokumenter Bom Benang 2014. Bom Benang 2014 merupakan event tahunan yang digelar oleh Komunitas Perajut Makassar, Quiqui. Dan mengambil tema Benang di Halaman, mengajak kita untuk sedikit mengenang kembali hangatnya sebuah halaman.

Melibatkan masyarakat luas utamanya mereka yang terkasih, para tetangga untuk turut serta melilit benang dan meminta kesediannya menjadikan halaman serta pagar-pagar mereka menjadi bagian dari galeri. Yang mana proses ini merupakan bagian dari pra event festival Bom Benang 2014. Bukankah mengambil sedikit perhatian dari lingkungan terdekat adalah awal dari sebuah perubahan yang besar?. Ciyee…

•••

Saya mengenal komunitas ini (lagi-lagi) dari kak Nanie. Hari itu, beberapa tahun yang lalu, kak Nanie memang sempat mengajak saya untuk ikut kelas merajut yang katanya digagas oleh Eka –salah seorang crafter Makassar dengan Camane Craft sebagai branding produknya-. Tapi sepertinya saya belum memiliki waktu yang tepat untuk bergabung dalam kelas-kelas merajut tersebut. Hingga mereka menggelar sebuah acara melilit benang, membalut sebuah pohon besar. Sebenarnya saya sempat menemani kak Nanie untuk mengambil jatah benang untuk keikutsertaanya pada event tersebut. Tapi saya belum berani menawarkan diri untuk membantu. Padahal dalam hati, ingin sekali menjadi bagian dalam membalut sebuah pohon. Itulah ya, kenapa berterus terang selalu lebih berharga daripada diam-diam menahan rindu… pppfft.

Sejak saat itu, ketertarikan saya dalam seni kriya khususnya dunia benang dan kait mengait ini terus berlanjut, mengalir seperti air, merona seperti senja bahkan tabah – setabah hujan bulan Juni XD. Dan saya pun mulai membeli jarum dengan ukuran yang benar sebagai bagian dari standar kelayakan mutu rajutan (hallah !). Lalu menumpuk benang-benang cantik sebagai bagian dari penyakit naga –yang katanya suka mengumpulkan harta karun-. Hingga membuka kelas sederhana untuk mengambil hati para tetangga dan berbicara dari hati ke hati tentang betapa terganggunya saya dengan tumpukan sampah di tanah kosong samping rumah yang mereka buang tanpa rasa malu dan bersalah.

Lalu akhirnya saya berhasil menjadi bagian dalam event Bom Benang Makassar 2013 di Taman Segitiga Makassar. Luar biasa rasanya bisa ikut serta memamerkan karya, Mejik! (maklum, sedikit banyak saya memang tukang pamer soalnya :|). Dan di tahun berikutnya Bom Benang Makassar 2014 – Benang di Halaman memberikan kami ruang sebebas-bebasnya untuk berekspresi.

Hingga suatu pagi, saya ngantor tanpa mandi karena air yang tidak mengalir – suram! . Saya benar-benar kesal hari itu, yang kemudian membuahkan ide untuk mengangkat masalah krisis air ini menjadi karya yang akan saya ikutkan dalam Bom Benang 2014 (belakang diketahui, ketika saya kesal akan banyak ide yang bermunculan! XD #Ngek)

Maka jadilah sebuah ember berbungkus rajutan dengan warna dasar coklat yang terinspirasi dari tanah –air tanah ceritanya- hingga warna pola dari perusahaan air bersih yang ada di negeri ini XD (hahahah sok banget XD ). Tak hanya ember, saya juga menyertakan selang yang dibungkus rajutan, keran air, dan aliran air. Sayangnya, saya kurang tanggap ketika mendapati karya saya ini hanya diletakkan begitu saja seperti tidak berguna di salah satu sudut ruang pamer hari itu. Saya pikir memang didisplay seperti itu, ternyata tidak XD. Jadilah siang itu saya menempelkan seadanya karya saya yang luar biasa itu pada sebatang bambu. Sepertinya saya memang tidak berbakat jadi seniman hahaha… =)))).

Lalu hari ini saya mendapatkan kejutan yang luar biasa. Seseorang diluar sana mengagumi karya saya dan menuliskannya dalam sebuah blog, bisa dilihat di sini. Saya pun kembali bersemangat dan merasa berhasil menjadi seorang seniman. Terima kasih…

Sampai ketemu di Bom Benang tahun ini. Silakan dinikmati dokumenter Bom Benang Makassar 2014.

Karya : Yunita Maretha

Manisnya Macaroon (purse) Dan Sepotong Senja Di Karebosi

cats

Hampir tidak mungkin saya akan menghabiskan waktu sambil menikmati senja di salah satu sudut lapangan ini, Karebosi. Jika tidak untuk menunggu jemputan. Sabtu itu saya memang ada undangan untuk mengisi kelas craft yang kebetulan diadakan di Karebosi yang berakhir hingga sore hari. Sisi lain kehidupan saya yang membuat saya bahagia tentunya.

Maka berterima kasihlah saya kepada Dini (dini.erha – momenio), yang telah membiarkan saya menggantikannya hari itu. Kelas craft kali ini adalah membuat Macaroon Purse, menggunakan tutup galon dan tetra pack juga kain-kain cantik. Sehari sebelumnya saya memang telah menyediakan kain-kain cantik dari koleksi saya untuk kelas ini. Saya juga menyediakan charm spesial sebagai hadiah kepada para peserta tentunya.

Sayangnya, saya kekurangan ritsleting. Ritsleting yang saya punya adalah ritsleting besi yang kurang cocok untuk proyek kali ini, sebab sering nyangkut dan membuat macaroon susah terbuka. Maka sebelum saya menuju tempat kelas tersebut akan berlangsung, saya mampir di rumah tante saya. Di sana beliau pasti memiliki ritsleting karena memang memerima jahitan. Tanpa sungkan saya pun mengambil banyak ritsleting tanpa menghitungnya yang disambut dengan ekspresi aneh tante saya. Dan sebelum beliau bereaksi lebih aneh lagi atau berubah pikiran, sesegera mungkin saya berpamitan XD.

Sampai di lokasi, saya sempat kebingungan menemukan booth Sekolah Alam Bosowa tempat saya akan membuka kelas. Setelah mengandalkan insting dan reka tempat kejadian (#pret) saya menemukan satu sudut berwarna-warni dengan aura keceriaan dimana-mana, nah disanalah tempat saya seharusnya :D. Bahagianya saya dapat bertemu dengan kak Yuni -yang memang melalui dia lah saya berhubungan untuk kelas ini-, pemilik akun Yufinats. Taraaaa! Saya memang selalu ingin bertemu dengan kak Yuni, setelah selama ini hanya dapat menikmati karya-karyanya hanya dari akun instagram miliknya.

Sangking takjubnya saya sampai lupa dengan tujuan saya sebenarnya berada di tempat itu (ya begitulah jika emak-emak bertemu idola XD).

Akhirnya saya pun memulai kelas pertama dengan peserta dua orang ibu muda yang cantik-cantik. Selain cantik mereka juga gak rese loh. Padahal, sejauh perjalanan hidup saya, biasanya ( biasanya loh yah) ibu-ibu muda (yang merasa) cantik memiliki kekuatan alam yang cukup menyebalkan (sombong, lebay dan sering lose focus), tapi tidak dengan mereka. Saya pun senang mengajarnya. Dan yang lebih menggembirakan, kami hanya membutuhkan waktu lebih kurang satu setengah jam untuk menyelesaikan kelas pertama dari estimasi waktu 2 jam, yaiiiy \m/.

Lalu dikelas kedua saya memiliki 3 peserta, mereka adalah anak-anak yang amat menyenangkan dan kritis. Sangking kritisnya mereka mengakhiri kelas dengan tempelan double tape dimana-mana, bahkan di wajah Eka, teman saya. Dan anak-anak bersemangat tadi membiarkan saya menyelesaikan macaroon purse kerjaan mereka, haha… *kandattosatu-satu.

Lalu, dimanakah sang pacar yang sedari tadi saya tunggu untuk menjemput saya? Sementara hari akan menggelap dia tak kunjung datang :P. Beruntung dalam penantian itu saya tidak sendiri, ada seseorang teman- yang terus terang saya kagumi, sebut saja namanya Eka, menemani saya menunggu hingga saya dijemput oleh sang pacar. Continue reading “Manisnya Macaroon (purse) Dan Sepotong Senja Di Karebosi”

My Pleasure Rio

photo : dini.erha
photo : dini.erha

Sejak dulu saya selalu menyukai anak kecil. Bagaimana-pun model mereka, selalu ada kebeningan dalam matanya. Itu yang membuat saya selalu takjub hingga saat ini. Dan sekarang, ketika berhasil dititipi dua bayi dengan mata yang tak kalah beningnya, semakin membuat saya senang memperhatikan mata-mata bayi. Saya selalu bahagia memperhatikan mata mereka, itulah sebabnya kenapa saya begitu menyukai bayi dan balita. Walaupun tak jarang berakhir dengan tangisan mereka. Entahlah, padahal terkadang saya tidak menyentuh mereka sedikitpun T_T.

Terakhir, saya menjadi kagum oleh mereka-mereka yang mempunyai anak cowok (tolong yah, saya ndak perlu komentar atau saran untuk menambah anak cowok lagi. Jadi, jangan pernah katakan atau menyarankan hal tersebut! *tiba-tiba galak) sebab, seru saja rasanya melihat mereka main mobil-mobilan atau sholat jama’ah pake kostum batman. Atau mungkin hal ini disebabkan karena saya sudah terlalu jenuh mengurus, Tila, Masya, Bebob, Lulu, Erika, Sofia, dan entah berapa banyak lagi anak angkat anak-anak saya yang mereka ajak serta ketika hendak tidur dan membuat tempat kami tidur penuh.

Lalu siapakah Rio itu?. Dia seorang pemuda tampan yang lembut sekali. Saya tidak pernah menyadari sebelumnya bahwa Rio seorang gentleman. Continue reading “My Pleasure Rio”

Yuk, Berkebun Di Rumah

thyme
photo : motherearthliving

Walaupun sejauh ini tidak pernah berhasil berkebun dengan baik (kecuali berkantung-kantung bawang yang tumbuh di dalam kulkas), sampai dengan saat ini, tetap selalu membuat saya bersemangat ingin memiliki banyak tanaman cantik dan berkebun. Karena begitu luar biasanya berkebun (selain crafting tentunya) saya ingin berbagi tentang hal ini. Untuk dapat berkebun, kamu harus berusaha mencintai tumbuh-tumbuhan terlebih dahulu. Kalau tidak dapat mencintai semuanya, kamu cukup memilih satu untuk kamu cintai seumur hidupmu. Lalu cintailah ia dengan sederhana hingga waktu yang menjawab segalanya… hallah!.

Sebetulnya kamu tidak harus memiliki tangan yang dingin untuk berkebun. Cukup hati yang dingin untuk memulainya, hati yang dingin jika tanahnya dipenuhi kutu, hati yang dingin jika di berantakin kucing, dan hati yang jauh lebih dingin jika dipanen sebelum waktunya oleh bayi-bayi ajaib yang luar biasa (baru nongol tunas kecil ajah udah pada dipetikkin dengan suka cita, sabar yah Nga…).

Nah untuk memulai berkebun tentunya kamu harus memiliki, media tanam, benih, sekop kecil dan pot (atau sebidang tanah dibayar tunai! Sah?… saaah!~). Continue reading “Yuk, Berkebun Di Rumah”

Oknum Petugas Farmasi : Dimana Salahnya?

keselSaya sudah yakin sejak sebulan yang lalu, tepat di mana saat terakhir saya berkunjung ke dokter di poli sebuah rumah sakit swasta bertaraf internasional yang tidak mau saya sebutkan namanya, khawatir nanti curhatan ini membawa saya pada perkara besar yang kekinian. Maka, sebut saja rumah sakit S.

Saya memang pasien rawat jalan, setelah sebelumnya pernah menjadi pasien rawat tidak jalan :D. karena merasa cocok dan nyaman dengan dokter yang membantu saya sebelumnya, sayapun datang kembali. Lagian saya yakin medical record saya sudah berada di tempat yang tepat.

Jadi, setelah diperiksa dokter, beliaupun meresepkan saya beberapa jenis obat, diantaranya obat racik, obat anti nyeri dan beberapa obat lainnya. Kali ini saya menggunakan asuransi. Ketika hendak menebus resep tersebut, ternyata loket pengambilan obat untuk asuransi tidak sama dengan loket pengambilan obat non asuransi. Jadi resep tadi saya bawa ke loket farmasi yang berada di lantai satu.

Continue reading “Oknum Petugas Farmasi : Dimana Salahnya?”

Blog Review; DaengAdda[dot]com

daeng adda2

Memiliki domain pribadi adalah, masuk dalam hal-hal yang amat saya inginkan. Sebenarnya, saya sudah pernah memiliki nama domain pribadi, yang pertama adalah ungatawwa[dot]web[dot]id dan yang kedua adalah, ungatawwa[dot]com, dan dua-duanya menumpang pada hosting para kesayangan.Tapi sayangnya, saya malah lebih nyaman memakai blog gratisan, selain gak perlu bayar (yaiyalah, namanya juga gratisss..),nggak perlu ngerepotin orang, dan yang paling penting jauh dari masalah blog kekinian yang bikin pusing.
Jadi, ketika menemukan sebuah blog dengan alamat tanpa embel-embel penyedia tempat gratisan, akan membuat saya jauh lebih hormat sama blog tersebut :’D.

Hari ini, melalui salah satu akun media social saya, saya mendapatkan pemberitahuan untuk mereview sebuah blog pribadi seorang teman. Daengadda[dot]com, begitu alamatnya –hormaaat grak!.
Terus terang, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti challenge ini, karena akhir-akhir ini saya begitu rindu dengan aktifitas per-blogan seperti yang dulu saya lakukan, atau tepatnya rindu pada orang yang membuat saya bersemangat nge-blog (ppffft… ), aaahhsudahlah !

Continue reading “Blog Review; DaengAdda[dot]com”

Cinta

foto : stylonica
foto : stylonica

Satu hari saya berjanji bertemu dengan Jiun (bukan nama sebenarnya… hallah). Saya berjanji akan menemuinya ketika lepas jam kantor. Lalu kami-pun berjanji bertemu di sebuat warung es teler yang ada di pojokan sebuah Mall. Saya tahu ini tidak akan berjalan dengan baik, maksudnya, Jiun pasti ngaret!. Ternyata betul, Jiun emang ngaret, untung saja saya sempat membeli sebuah komik untuk menemani jam-jam penantian saya saat menunggu kedatangan Jiun -..-.

Setelah hampir dua jam menunggu dan berkali-kali membalas senyuman abang pramusaji yang hampir 3 kali membersihkan meja di samping saya, akhirnya Jiun datang juga. Kedatangan Jiun membuat saya penuh sukacita, betapa tidak, kegiatan saya mengaduk-ngaduk segelas es kelapa selama dua jam terakhir, akan segera berakhir.

Continue reading “Cinta”

Kapal Pesiar Untuk Unga

foto : joyfullyhand
foto : joyfullyhand

“Nga, ikutan ini yuk… tabungan berencana. Kita ndak perluji beli barang seperti MLM lainnya, cukup menabung saja”.

Terus terang, mohon maaf, saya bukan penikmat pemasaran berjenjang, apapun jenisnya. Bahkan ketika salah seorang teman mulai meragukan saya “Islam Apa?”. Ya, beliau bertanya begitu pada saya, saya Islam apa lalu membandingkan dengan beberapa tokoh dakwah penggiat jejaring yang jika dibandingkan dengan saya, ya saya emang bukan apa-apa dan siapa-siapa :P. Lalu dari pada berlarut-larut, saya-pun menyudahi percakapan via akun chat itu untuk menghindari perdebatan. Yang disambut lagi dengan eyelan teman saya seperti ini : “ Oh ini berdebat yah?”. Ketika saya mengutarakan tidak ingin berdebat dengannya, dan menjawab semua pertanyaannya yang menyakiti hati. Hahaha… nasib… nasib…

Bukan tidak mungkin ini terjadi tidak hanya sekali, bukan ingin membandingkan atau ekstrim (yang masih kata teman saya). Saya sebisa mungkin memang menghindari hal ini. Pertama, saya amat sangat malas memprospek orang. Kedua, saya malu menjanjikan orang keuntungan besar yang saya sendiri-pun tidak yakin akan seberuntung mereka yang berhasil mendapatkan kapal pesiar dari jualan produk dengan target dan kaki tangan dimana-mana (walaupun memang benar, sayapun menginginkan sebuah kapal pesiar pribadi) XD. Ketiga, saya tidak punya dana lebih apabila disuruh menutupi target yang tidak tercapai. Dan yang paling utama, hal ini jelas tidak diperkenankan dalam keyakinan saya. Sudah itu saja…

Continue reading “Kapal Pesiar Untuk Unga”

Rindu

foto : wallpas
foto : wallpas

Saudaraku, jika ingin mulia kendalikanlah amarah. Begitu tulis Aa Gym pada postingan Fan Pagenya 2 februari 2015.

Mungkin saya akan mulia XD, karena sejauh ini saya senantiasa berusaha mengendalikan amarah (tapi tetep ajah kadang marah hehe), kan mungkin ceritanya hehe…

Tapi bagaimana dengan rindu?. Sepertinya saya adalah tipe perindu akut. Saya selalu merindukan hal-hal sepele, selalu merindukan kenangan, selalu merindukan hujan, selalu merindukan, selalu merindu, selalu!. Lalu kemudian saya merasa lelah. Kelelahan karena akan sekali lagi merindukanmu dengan waktu yang takkan ada habisnya. Lalu diam-diam menahan kepedihan sendiri dengan berujar “Tidak apa-apa…”.

It’s not enough to say that, I miss you…

#AlFatihah #DearKamu

Hello, Indonesian Hijab Blogger!

indonesian-hijab-blogger

Hari ini saya bermaksud memasang banner Indonesian Hijab Blogger pada blog kesayangan saya, setelah sebelumnya ikut dalam kopdar perdana Indonesian Hijab Blogger di London café, Makassar. Pikir saya, ini adalah komunitas Fashion Hijab yang penuh warna warni. Maka ketika undangan tentang kopdar ini dikabarkan oleh kak Nanie, saya berkali-kali bertanya tentang komunitas apa ini. Saya takut akan jadi terlalu cantik jika bergabung dengan Komunitas Hijabers yang pada umumnya sangat fashionable dan fenomenal XD.

Continue reading “Hello, Indonesian Hijab Blogger!”