“Kapan menikah?” dan “Kapan punya anak?” adalah dua pertanyaan yang memiliki efek sama nyebelinnya! Pertanyaan sensitif yang kadang terlontar begitu saja tanpa rasa bersalah dari orang-orang yang emang peduli atau dari mereka yang emang sok peduli padahal pen ngebuli. Deeuh, baru nulis ajah udah nge-gas, hihi…
Tapi jujur, saya jauh lebih sensi dengan pertanyaan “Kapan punya anak?” ketimbang “Kapan menikah?”. Sebab “Kapan punya anak?” memiliki beban moril tersendiri, sepertinya kalau sudah menikah harus selalu punya anak dan semuanya akan mulus-mulus ajah. Pliss deh! Lagian masalah rahim dan kesuburan orang bukan urasan kamuuh… Apalagi banyak kasus tentang ketidak-suburan pasti apa-apa yang disuudzon-in duluan, istrinya. Padahal mah, masalah subur itu milik bersama pasangan yang telah menikah. Betul – tidak? Betul…!
Memangnya tidak subur itu apa sih? Secara medis tidak subur atau infertil pada pasangan suami istri digolongkan demikian apabila setelah satu tahun usia pernikahan tanpa menggunakan alat kontrasepsi belum juga dikarunia buah hati. Dapat juga dikatakan tidak subur apabila kehamilan selalu mengalami keguguran. Continue reading “MorulaIVF Makassar; Impian Memiliki Bayi Sehat”