Emeron Soft & Smooth dengan Active Profit Amino dan Sun Flower, bekerja menutrisi rambut mulai dari akar dan membuat setiap helainya jadi halus, lembut berkilau...
Kenapa yah, akhir-akhir ini rambut saya berasa kasar dan kaku? Walau mengenakan hijab dan tidak terlihat orang tapi rambut kasar, kaku dan kusam seperti ini sangat membuat tidak nyaman. Terlebih jika kulit kepala kering hingga menimbulkan ketombe dan rasa gatal yang cukup menganggu. Memang sih, beberapa bulan terakhir saya sudah jarang melakukan perawatan rambut dan sebenarnya saya agak kurang suka juga melakukan perawatan rambut tersebut, karena setelahnya mengakibatkan pusing. Saya memang sedikit rewel dengan produk perawatan rambut dengan wangi yang agak tajam.
…
Suhu di luar ruangan menunjukan hawa yang panas, 31°C. Terbayang betapa gerahnya harus beraktivitas di luar rumah, apalagi pada jam-jam makan siang, biasanya beberapa ruas jalan macet, entah karena memang jam sibuk atau jumlah kendaraan yang meningkat cukup pesat beberapa tahun terakhir di kota ini, Makassar. Macet membuat segalanya jauh dari rasa nyaman berkendara disiang bolong walau suhu dalam kendaraan cukup sejuk. Tapi siang itu saya harus menyelesaikan beberapa kerjaan diluar rumah dan bertekad mengunjungi salon langganan untuk melakukan perawatan rambut jika tidak ingin mendapati kondisi rambut dan kulit kepala yang semakin kacau.
Memasuki ruang salon yang cukup akrab dan menerima senyum ramah mbak Nur –salah satu terapis di salon tersebut- rasanya menyenangkan. Hari itu saya datang dengan keluhan: Satu, rambut kusam dan kaku, megang rambut dari pangkal hingga ujung rambut rasanya kasar banget. Dua, banyak helaian rambut di bantal, banyak rambut patah dan rontok, warna rambut pun kusam. Tiga, rambut kusut dan susah diatur. Empat, ingin terlihat cantik tentunya. Lima, pengen numpang tidur siang.
“Film ini mungkin ndak cocok buat yang suka dengan cerita yang “berat”. Tapi buat mereka yang merasa jiwanya kering dan haus rayuan manis serta butuh hiburan, bolehlah”. Begitu bunyi kalimat paragraf penutup dari tulisan teman saya tentang sebuah film remaja yang -saya yakin lebih tepat menyasar emak-emak- tengah booming akhir-akhir ini, Dilan 1990.
Sebenarnya saya tidak terlalu berharap banyak dari film ini selain ingin ngumpul bersama teman dan emang iseng ajah nonton film buat lucu-lucuan. Secara saya bukan penikmat film “ringan”, “berat” apalagi horor! Hemat saya, ngapain saya nonton cuma buat memperkeruh pikiran, hati dan jiwa ato nggak buat ditakut-takutin selama 2 jam penuh dan harus bayar pula. Tapi karena alasan tadi maka saya menerima tawaran mereka untuk melepas rasa penasaran seiring banyaknya orang yang membicarakan Dilan, bahkan dalam sebuah kelas menulis yang saya ikuti sekalipun, kala mengulas tulisan fiksi.
Saya sudah cukup khawatir akan telat bertemu dua teman saya untuk memenuhi sebuah janji ini. Sebab siang itu tepat pukul 12.00 Wita saya seharusnya sudah berkemas dan meninggalkan ruangan simposium yang tengah membahas kajian K3 –Keselamatan dan Kesehatan Kerja- untuk bertemu dengan mereka, namun urung hingga sejam kemudian.
Setelah dhuhur dan makan siang sesegera mungkin, akhirnya saya bertemu mereka pada sebuah mall baru di pinggir kota Makassar, tidak jauh dari tempat simposium saya berlangsung. Untuk sebuah mall, tempat itu sangat sepi, spesialnya ia memiliki gedung bioskop yang baru, disitulah kami janjian. Ya, kami akan menonton Dilan sore itu.
“Momih, kapan main ke acara susu lagi?”. “Acara susu?” Tanya saya menjawab pertanyaan Faiza si adik. “Iyah, yang kita main pake karcis, kita bikin karusel, terus pulangnya difoto seperti main di Timezone…”. Hoo yaa ampun, ternyata anak ini begitu terkesannya sama arena bermain dari acara susu yang beberapa kali digelar di kota ini, Makassar. Sampai nagih lagi minta diajakin main ke acara serupa, padahal sebelumnya dia lebih senang diajak berenang atau ke pantai jika liburan.
Gak heran sih, saya juga suka sebenarnya mengajak anak-anak bermain di berbagai arena yang disediakan dalam event spesial untuk orang tua dan anak seperti yang dipersembahkan oleh Lactogrow. Ngajakin mereka ke sana lebih menyenangkan karena arena yang siapkan memang pas untuk merangsang pertumbuhan dan kreatifitas anak apalagi jika arena yang sediakan cukup luas untuk setiap wahana. Kali ini Lactogrow hadir di Trans Studio Mall Makassar untuk Grow Happy bareng sama semua orang tua dan anak yang ada di Makassar dan sekitarnya pada tanggal 27 – 28 Januari 2018 kemarin. Untuk mendukung keceriaan di kecil, Nesle Lactogrow dengan Grow Happy kali ini juga digelar dibeberapa kota lainnya seperti: Continue reading “Grow Happy bersama LACTOGROW”
Sejauh ini hubungan saya dan Zahra baik-baik saja, kami selalu menghabiskan waktu bersama ketika sedang di rumah, membicarakan banyak hal dan melakukan aktivitas saat libur atau ketika saya sedang tidak ada kerjaan. Memang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan dia, saya selalu menerapkan 3 kata ajaib; tolong, maaf dan terima kasih. Walaupun tidak semudah membalikan telapak tangan untuk membiasakan kata-kata tersebut terucap karena harus dilakukan berulang-ulang dan dibenahi sejak awal, namun hasilnya dapat saya nikmati sekarang. Ya, Zahra adalah anak sulung saya, sekarang dia berumur 7 tahun dan duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, Zahra termasuk anak yang sangat kooperatif jika berinteraksi dengan orang-orang, juga ketika saya menanyakan apa saja yang terjadi padanya di hari itu. Hal ini saya lalukan untuk membangun komunikasi dengan dia agar saya dapat menjadi temannya dan mendapatkan kepercayaan serta bisa mendengar cerita-cerita menariknya sebelum kami tidur. Jujur ini tidak mudah, perlu semangat dan istiqomah di dalamnya, begitupun dengan adiknya Faiza.
Lalu sore itu sepulang beraktivitas saya tidak menemukan Zahra menyambut saya dengan teriakan girang dan pelukannya seperti biasa. Saya hanya menemukan Faiza yang langsung menghabur ke pelukan saya, rasa lelah hilang seketika. Namun saat saya menanyakan keberadaan Zahra pada Faiza, anak itu hanya menjawab se-kena-nya “Kakak ada di suatu tempat, tapi momi harus lihat dulu ini…” kata Faiza sambil menarik tangan saya ke kamar. Pikir saya mereka sedang menyiapkan surprise buat saya, kebiasaan mereka seperti itu, senang memberi kejutan dengan gambar-gambar yang mereka buat, atau batu-batu aneh yang mereka kumpulkan dari jalan, atau belalang yang mereka tangkap di kebun tetangga, apa saja sering kali mereka jadikan sebagai kejutan dan tak jarang saya memang akan benar-benar terkejut dibuatnya. Continue reading “Ketika Zahra Meminta Maaf Lewat Surat”
Sudah amankah produk perawatan yang kalian gunakan selama ini?
Saya sangat aware dengan kesehatan kulit pada wajah, walau tidak sedikit teman-teman yang mengatakan jika kulit wajah saya sudah bagus. Kelihatannya begitu, tapi yang saya rasakan tidak demikian, cenderung kering hingga menimbulkan rasa gatal bahkan kadang mengelupas, ia tampak kusam dan mengerikan, terlebih jika saya memakai bedak. Hasilnya saya memang menghindari menggunakan bedak pada wajah, selama ini yang saya lakukan hanya mencucinya dan mengoles pelembab agar tidak semakin kering. Lumayan juga bisa ngirit, apalagi saya bukan tipe orang yang gemar dandan walau bisa dibilang alat make up yang mengisi kotak kosmetik saya juga lumayan banyak dan lengkap –yee, sama ajah dong gak ngirit juga!-, ini membuktikan kalau perempuan memang memiliki hasrat yang lebih besar untuk jajan (baca: shopping). XD
Karena pedulinya dengan kesehatan kulit wajah, saya sering kali menyimak setiap obrolan yang membahas tentang produk-produk perawatan kulit khususnya untuk wajah dari teman-teman dalam beberapa group media sosial yang saya ikuti, mungkin suatu saat nanti saya akan membutuhkannya.
Begitupun tanggal 22 kemarin, ketika saya berkesempatan menjadi tamu dalam undangan Meet and Greet Natasha Skincare bersama Komunitas Blogger Makassar, Angingmammiri rasanya senang sekali, sebab saya memang sedang mencari-cari klinik perawatan wajah untuk beberapa keluhan yang saya alami. Ternyata Meet and Greet ini adalah rangkaian dari ulang tahun Natasha Skincare yang sudah memasuki usia ke 23 tahun pada 26 Desember 2017, gak nyangka banget ternyata kami seumuran –hallah!-. Serius, saya tahunya Natasha mah gitu-gitu ajah, klinik estika wajah yang sering saya lewatin sabanpergi-pulang kantor dengan biaya perawatan yang mahal dan sedikit review kurang bagus dari beberapa teman yang menjadi pelanggan di sana. Ya begitulah benar juga ungkapan “Jika tak kenal maka tak sayang” kenalan dulu biar akrabnya dapet. Hihi…
Gak lucu banget sih hari gini masih ngurusin sampah tetangga, iya kalau rumput tetangga, bolehlah… Meski nampak lebih hijau, setidaknya tidak membuat mata, hati dan hidung jadi sepet. Sudah bertahun-tahun saya tinggal di kompleks perumahan ini, namun permasalahan sampah gak ada habisnya. Tepat di sebelah kiri rumah saya ada sebuah tanah kosong, jika diperkirakan mungkin luasnya sekitar 10x15m2 yang di atasnya ditumbuhi beberapa pohon pisang dan pohon pepaya juga rerumputan hijau, seperti sebuah halaman yang terawat. Sayangnya di sudut tempat tersebut terdapat beberapa kantong sampah, yang akhirnya mengundang bertumpuk-tumpuk sampah lainnya, hingga membuat area itu nyaris seperti tempat pembuangan sampah. Jorok dan menimbulkan aroma tak sedap yang tercium hinggake mana-mana bahkan ke dalam rumah saya. Tak sampai di sana, terkadang isi dari kantong-kantong sampah itu berhamburan di badan jalan hingga menganggu pengguna jalan dan sangat mengerikan untuk dilihat.
Memang setahu saya, sebagian besar warga di perumahan ini apalagi di blok yang saya tempati tidak memiliki bak sampah, tak heran jika tanah kosong sering dijadikan tempat sampah umum. Sempat saya mengadukan hal ini kepada Pak RT, namun hasilnya tidak membuahkan solusi apapun selain kami menjadi lebih akrab atas kebingunan yang sama mengatasi sampah dan warga. Sepertinya kekecewaan itu tertangkap oleh beliau hingga dipetikannya beberapa buah Belimbing Roma yang sudah matang dari pohon di halaman rumahnya untuk saya bawa pulang sebagai oleh-oleh. Cukup menghibur setidaknya…. Continue reading “ASTRA, Kepadamu Harapan Ini Berlabuh”
Batik, Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi(Masterpieces of The Oral and Intangible Heritage of Humanity)oleh UNESCO, pada tanggal 2 Oktober 2009.
Kemana harus mencari batik ketika di Makassar?
Akhirnya saya memutuskan untuk lebih mencintai batik sore itu, setelah sebelumnya menganggap sebuah kain batik hanya sebagai kain spesial yang hanya digunakan untuk ke acara tertentu saja. Ya, sore itu saya diberikan kado luar biasa, selembar kain batik tulis oleh nenek saya, selepas lulusan sekolah, 14 atau 15 tahun yang lalu. Begitu kagumnya saya akan setiap detail dan corak yang ada dalam kain itu hingga ia menjadi spesial, terlebih setelah beliau mewanti-wanti jika kain tersebut tidak boleh diberikan pada orang lain sebab kain tersebut merupakan salah satu kain koleksinya dengan kualitas yang sangat baik dan harga yang mahal. Waaahhh! Senangnya bukan main, saya sampe gak percaya dikasih harta karun seperti itu, maka sejak saat itu saya menaruh minat yang besar pada batik. Dan saya akan lebih bahagia jika menerima kado selembar kain batik –tentu dengan kualitas yang sama dengan pemberian nenek saya, hehe- sebagai hadiah, dibanding hadiah lainnya, disamping memang saya sangat menyukai hal-hal yang berbau etnik.
Setelahnya, ibu saya pun memberikan saya selembar batik tulis buatan Yogya miliknya dengan 6 corak cantik yang berbeda dalam selembar kain, yang selalu saya minta sampai bermohon-mohon padanya, selain selembar batik lagi dengan motif seperti tebing atau gelombang, dikenal sebagai Motif Parang. Sejak saat memiliki kain-kain batik spesial dari orang-orang yang luar biasa adalah salah satu harta yang amat berharga bagi saya… Continue reading “Festival Batik dan Tenun Nusantara di Karebosi Junction Makassar”
Namaku resolusi, pagi masih gelap ketika aku membuka jendela kamar, udara segar menyeruak masuk ke dalamnya, rasa-rasanya menghirup dalam-dalam udara pagi adalah salah satu hal yang amat menyenangkan menurutku, ya, tenang dan damai. Di kejauhan beberapa rumah masih menyalakan lampunya, dan dari atas sini, dari sebuah kamar mungil di lantai dua yang bersih dengan kertas dindingnya yang bermotif serat kayu dan mulai menguning serta mengelupas, aku dapat melihat segalanya lebih jelas. Sinar lampu dari rumah-rumah itu samar-samar terlihat seperti bintang yang berkerlip indah. Lalu jauh di sana, di batas pandang itu terlihat siluet gunung yang cantik, suasana pagi di sini memang selalu terasa hangat walau udara masih cukup sejuk bahkan dingin.
Baiklah Ini sudah Desember, satu bulan yang mungkin saja bagi sebagian orang dianggap hanya sebagai penutup tahun, atau bisa jadi sebagai awal dimulainya Aku dalam kehidupan mereka. Sedang untuk seorang ibu yang bernama Bunga, Aku hanyalah setumpuk harapan yang tertulis indah namun tak kunjung mendatangkan keindahan itu sendiri, selalunya Ia menuduhku sebagai sebuah bentuk kekhilafan karena banyaknya angan-angan yang melekat padaku.
Padahal jika Ia sedikit saja mau mengenalku dan mendapatiku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasti akan ditemukannya arti dari namaku yang sangat mengagumkan, Resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Sesuatu yang serius, bukan? –seharusnya-.
Sedang Aku di tahun baru itu sendiri sepertinya telah menjadi sebuah tradisi dan dapat ditemukan dimana saja diseluruh belahan dunia ini, benar, ketika tahun berganti. Senang rasanya, sebab menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan dirinya yang akan dimulai pada saat hari berganti di tahun yang baru… Aku berharap, Bunga melamarku hadir dalam hidupnya tahun ini dengan sungguh-sungguh.
Belum lagi bekas kulit gosong hilang akibat kelamaan main di pantai saat liburan kemarin, hari itu saya sudah mengemas lagi dengan rapih barang-barang bawaan wajib ke pantai atau ke pulau seperti; baju-baju salin dan renang untuk anak, suami dan saya, kaca mata renang, snorkel dan fin, serta tabir surya beserta ragam camilan yang sudah saya beli ketika belanja bulanan kemarin, dan untuk makanan berat akan saya beli nanti saat di perjalanan menuju ke dermaga. Rencananya pekan ini kami –saya, suami, anak-anak dan teman-teman- akan liburan ke Pulau lagi. Sudah sejak dua pekan yang lalu lembutnya pasir putih Pulau Samalona memanggil-manggil, beningnya air laut membuat rindu tidak dapat dibendung serta nikmatnya secangkir teh hangat dan pisang goreng dengan pemandangan langit dan laut yang biru selalu berputar-putar di kepala, apalagi anak-anak sudah sering menagih kapan ke pulau lagi. Namun diantara semua itu yang menjadi penting liburan ke Pulau Samalona adalah tidak akan membuat emak kere! Hehe…
Pulau Samalona memang merupakan satu pilihan tempat liburan favorit keluarga saya dan teman-teman, bahkan sejak anak pertama saya lahir dan masih bayi, saya tak segan mengajaknya ke sana. Sebab selain biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar jika kami ke sana, jarak dari rumah menuju dermaga penyebrangan tidak terlalu jauh, waktu tempuh dengan kapal bermotor dari dermaga menuju pulau pun tidak terlalu lama, lebih kurang sekitar 20 hingga 35 menit saja. Apalagi memang, siapa sih yang bisa menolak pesona pulau cantik yang satu ini? Pulau kecil yang terletak di pantai sebelah barat Kota Makassar dan secara adminstratif pulau ini termasuk dalam wilayah Makassar, kecamatan Wajo.
Tapi siang itu harapan tentang liburan di Pulau Samalona sepertinya harus saya urungkan. Saya mendapati Zahra anak pertama saya tampak lesu sepulang sekolah, setelah makan siang dia hanya tiduran sambil membiarkan acara tv favoritnya berjalan begitu saja tanpa ditonton serta tidak mengacuhkan beberapa buku bacaan yang berserakan di dekatnya. Saya sempat bertanya dia kenapa? Tapi anak itu hanya diam memejamkan matanya. Dengan khawatir saya berusaha meraih tangannya, ternyata tangan mungil itu terasa hangat, cepat-cepat saya mengambil termometer dan mengukur suhu tubuhnya, benar saja termometer menunjukan pada angka 38,9 derajad! Sedih, khawatir, Si Anak demam… So, I’m sorry goodbye Pulau Samalona, hiks.
Demam dan Penyebabnya
Ibu mana sih yang tidak khwatir ketika anaknya demam? Rasanya langsung gak mood ngapai-ngapain kalau Si Kecil demam, jangankan liburan, jajan ke warung saja rasanya juga gak oke! Beraat banget ninggalin anak. Terus apa sih Demam itu? Nah, Demam adalah keadaan ketika dimana kondisi suhu tubuh mengalami kenaikan di atas batas normal suhu tubuh pada umumnya. Demam merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat dari virus, bakteri atau parasit. Saya langsung merunut kejadian-kejadian beberapa waktu terakhir kalau saja saya melewatkan sesuatu pada Zahra hingga dia demam. Untuk makan sepertinya anak ini tidak pernah telat makan, flu pun dia tidak sedang mengalaminya, perasaan saya mengatakan mungkin karena kurang istirahat, sebab beberapa malam ke belakang saya melihat Zahra begitu sibuk melahap buku-buku bacaan barunya sehingga tidur agak larut untuk ukuran anak usia 7 tahun.
Rasanya sedih sekali melihat Zahra tertidur dengan lemas dan dalam kondisi demam seperti itu. Sebenarnya demam pada anak sudah pernah saya hadapi beberapa kali, tapi tetap saja rasa khawatir itu ada. Banyak faktor yang dapat membuat anak menjadi demam, dari faktor ringan seperti kurang istirahat hingga penyebab-penyebab lainnya yang cukup berat dan serius seperti infeksi saluran pernafasan atau infeksi virus lainnya. Yang pasti walaupun kekhawatiran itu ada, saya gak boleh panik -padahal sedikit panik karena gak bisa main ke pulau-
Dan biasanya jika anak demam hal pertama yang saya lakukan adalah memastikan beberapa hal berikut:
Memastikan Si Kecil memiliki waktu istirahat yang cukup. Ya, hal terbaik ketika anak terkena demam adalah tidur. Pada saat tidur otak akan mengeluarkan hormon yang dapat memicu pertumbuhan jaringan baru dan membuat pertahanan tubuh menjadi semakin baik. Dalam keadaan tidur itu pula sel darah putih yang dapat melawan virus dan bakteri diproduksi secara lebih oleh tubuh. Dulu ketika kecil dan saya demam, ibu saya juga menyuruh saya untuk tidur dan menemani saya setiap waktu hingga saya merasa nyaman sekali berada di pelukannya, sekarang saya baru tahu fungsi tidur ketika demam dan sebisa mungkin saya selalu ngelonin saat anak-anak saya juga tidur, apalagi ketika mereka sedang demam.
Cegah Dehidrasi. Pada saat demam anak akan mudah berkeringat, dengan mengkonsumsi air putih tentu saja dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Biasanya sih jika sudah demam akan sangat sulit untuk meminta Si Kecil makan dan minum, sebab nafsu makan dan minumnya sudah pasti menurun. Jika seperti ini saya biasanya yang rajin memberi minum pada mereka, sedikit-sedikit dan lebih sering. Itu saya lakukan dengan target seberapa banyak air yang harus dihabiskan dalam jangka waktu tertentu.
Mengompres Anak. Selain membantu menurunkan demam, mengompres anak dapat membuatnya merasa lebih nyaman dan lebih segar. Ketika anak demam saya lebih sering bertanya langsung pada mereka apakah mereka lebih nyaman untuk dikompres atau tidak? Jika ingin dikompres maunya dikompres pake kompres gel pereda demam sekali pakai atau handuk basah dengan air hangat? Ternyata Si Kecil lebih memilih dengan kompres handuk dan air hangat pada dahi karena merasa lebih nyaman. Sedikit repot memang tapi saya juga sebenarnya sangat menikmati mengompres anak demam dengan handuk dan air hangat, sebab saya jadinya dapat lebih sering melakukan kontak dengan mereka. Ohya untuk mengompres anak pada saat demam sebaiknya gunakan air hangat yah, jika handuk sudah berubah suhunya menjadi lebih dingin, kita bisa merendamnya kembali dalam air hangat untuk digunakan lagi mengompres.
Gunakan Aromaterapi. Aromaterapi juga dapat membantu menurunkan demam pada anak yang sedang flu. Seringnya saya membubuhkan beberapa tetes minyak essential lavender pada diffuser dan meletakkannya di dalam kamar saat si kecil sedang tidur ketika mereka demam. Selain memberi efek santai, menurut beberapa referensi teman, hal ini dapat membantu meringankan demam pada anak.
Kenakan pakaian yang nyaman pada anak. Ya, kenakan pakaian yang nyaman untuk si kecil ketika demam, pakaian nyaman di sini adalah pakaian yang tipis dan tidak tebal, berbahan adem serta mudah menyerap keringat. Jika si kecil mengigil, saya akan menyelimutinya dengan selimut tipis. Ini membantunya menjadi lebih nyaman dalam beristirahat.
Berikan obat penurun demam yang terpercaya. Setiap keluarga dengan anak atau bayi sebaiknya menyediakan obat penurun demam yang aman dan terpercaya di rumah masing-masing. Untuk yang satu ini sudah saya lakukan sejak memiliki bayi pertama. Di rumah kami selalu ada obat penurun demam, dikonsumsi atau pun tidak. Biasanya setahun sekali saya akan memilah mana yang sudah mendekati tanggal kadaluarsa, diganti dengan yang baru atau membuangnya jika sudah pernah dikonsumsi namun tidak habis.
Inilah tugas ibu yang begitu mulia, menjadi seorang ibu itu harus selalu ada untuk anak terlebih dalam mendampingi tumbuh kembang mereka apalagi jika sedang demam atau anak sakit pasti butuh perhatian lebih. Dan untuk bahasa kasih dan cinta yang tak terbatas ini saya belajar banyak dari ibu saya, Ia adalah orang yang membuat kehidupan saya begitu sempurna dari banyak doa-doanya. Begitupun ketika saya menjatuhkan pilihan untuk obat penurun demam si kecil pada Tempra. Sebab obat penurun demam yang satu ini memang sudah terpercaya di keluarga kami, bahkan sejak saya kecil pun, ketika sedang demam Tempra inilah yang menjadi pilihan ibu saya untuk diberikan ke saya. Gak salah jika saat ini saya juga mempercayai Tempra sebagai obat penurun demam untuk anak-anak saya, sebab Tempra aman di lambung, tidak perlu dikocok-larut 100%, dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis) dan pastinya istimewa di hati.
Tempra dan Variannya
Apalagi Tempra memiliki rasa buah-buahan yang disukai anak-anak, rasanya enak dan segar, ada rasa jeruk dan rasa anggur, kedua rasa tersebut selalu tersedia di rumah sebab si kakak menyukai rasa jeruk dan adek menyukai rasa anggur.
Ohya, Tempra penurun demam ini adalah salah satu brand obat pereda demam untuk bayi dan anak dengan kandungan Paracetamol yang bekerja sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit. Indikasinya: untuk meredakan demam, rasa sakit dan nyeri ringan, sakit kepala dan sakit gigi serta demam setelah imunisasi.
Terdapat 3 varian dari Tempra, yaitu: Tempra Drops untuk bayi, Tempra Syrup untuk balita dan Tempra Forte untuk anak. Dosis dan pemberian Tempra dapat dilihat di kotak kemasannya ataupun brosur yang terdapat dalam kemasan: untuk bayi dan balita gunakan sesuai dengan petunjuk dokter, anak usia 6-12 tahun 5 ml – 10 ml, di atas 12 tahun 10 ml – 12,5 ml.
…
Hari menjelang sore, dengan hati-hati saya membuka pintu kamar dan mendapati Zahra tengah tertidur dengan pulas, sebelum memindahkannya dari ruang keluarga ke kamar tidur tadi saya memang sempat memberinya Tempra Forte dengan rasa jeruk kesukaannya. Perlahan saya kembali mengenggam tangannya dan menyetuhkan punggung tangan saya ke lehernya. Alhamdulillah tubuh Zahra mulai berkeringat dan demamnya sudah mulai turun, jika dia beristirahat dengan cukup malam ini dan banyak minum air rasanya bukan tidak mungkin kami akan benar-benar ke Pulau Samalona, karena Zahra pun akan benar-benar sehat dan kembali ceria lagi, horeee…! Terima kasih Tempra, jujur, rasanya tenang jika kamu ada di rumah….
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra #Tempra#SelaluAdaCintadiHatiBunda
Catatan : Produk Tempra bisa diperoleh di apotik ataupun toko obat di sekitar Anda.
Ini acara kedua dari Sophie Paris yang dapat saya hadiri dengan penuh suka cita. Saya sih memang bukan member Sophie Paris sekarang, gak tau besok… Hehe. Tapi rasanya senang sekali bisa ikutan dalam acara-acara yang mereka gelar, banyak semangat yang bisa menular dan membuat mood menjadi positif. Iya, di sini kita belajar bersama untuk menjadi sukses bersama bukan hanya menjadi heboh bersama. Beneran deh acara kali ini raaame dan seru banget!
Eh ngomong-ngomong, kalian sudah pada tahu dong yang apa itu Sophie Paris?!, malah mungkin salah satu produknya menjadi stuff kesayangan. Atau kalian juga termasuk golongan penggemar katalog terbaru yang diterbitkan oleh Sophie Paris seperti saya?! XD. Nah kabar bahagianya, dengar-dengar sebentar lagi akan ada layanan pembelian online yang akan diperkenalkan oleh Sophie Paris. Pastinya akan memudahkan sekali, mengingat sekarang memang teknologi sudah semakin maju dan jaman kian berkembang, mau nggak mau kita memang harus segera mengikutinya biar gak ketinggalan jaman dan gaptek-gaptek amat.
Tapi sebelum belanja-belanja atau jadi penggiat toko online dari Sophie Paris nanti, kalian mesti siap-siap dulu untuk menjadi sukses!. Siap gak untuk menjadi sukses dan jadi emak-emak bahagia yang punya sumber pemasukan sendiri?. Untuk menjadi sukses memang kita harus punya keinginan yang kuat untuk maju serta tidak pantang menyerah yang terpenting belajar banyak dari kegagalan. Ngomong-ngomong tentang kegagalan, di acara Sophie Paris yang diadakan pada 25 November 2017 lalu, akhirnya saya bisa bertemu kembali dengan Bruno Hasson – Founder dan CEO Sophie Paris yang gak pelit berbagi tips-tips kerennya untuk membangun sebuah bisnis, juga merinci penyebab kegagalan sebagai berikut:
Tidak percaya diri. Kepercayaan diri adalah faktor yang sangat penting dimiliki untuk meraih kesempatan besar. Jika kita memiliki peluang, maka jangan segan untuk mengambil peluang itu. Sebab mungkin saja diantara peluang-peluang tersebuat ada pintu kesuksesan yang menanti.
Takut ditolak. Ketakutan ketika ditolak adalah faktor yang dapat membuat kita gagal selanjutnya. Jika fokus pada ketakutan-ketakutan tersebut maka kita sedang menyia-nyiakan kesempatan. Seorang sukses bukan berarti dia tidak pernah ditolak, tapi dia akan termotivasi semakin maju dengan penolakan-penolakan tersebut.
Tidak punya modal. Nah ini masalah banget deh hari gini, kadang-kadang kita punya ide yang luar biasa, tapi mentoknya tidak dapat melakukan apapun karena tidak punya modal.
Dari pada gagal berkepanjangan segera ambil kesempatan yang ditawarkan Bruno Hasson lewat Sophie Paris untuk sukses bersama. Bagaimana caranya? Ini dia:
Jadilah Brand Ambassador Sophie Paris –hihi, bisa banget yah Bruno-. Tapi benar juga, kalo mau sukses tanpa modal yah harus dimulai dari diri sendiri. Pakai produk yang akan kita jual. “Pakenya mesti yang baru” kata Bruno lagi. Ini juga, ini juga bener, masa brand ambassador pakenya produk lama.
Menciptakan pasar. Beli katalog minimal 3 eksemplar supaya bisa disebar ke orang lain, atau membagikannya ke orang lain. Kalau gak rela beliin orang lain, anggap saja menghadiahkannya atau menyedekahkannya ke teman atau sahabat. Percaya deh, gak ada yang mampu menolak katalog Sophie Paris dan menikmati gambar-gambar produk kece di dalamnya.
Aktif dalam kegiatan Sophie Paris. Jangan pernah mau ketinggalan untuk setiap acara yang ditawarkan oleh Sophie Paris, segera ambil bagian dari acara-acara tersebut, paling tidak rajin-rajinlah registrasi saat acara tersebut. Kalau belum rezeki banyak penjualan paling nggak ada peluang rezeki dapet doorprize… XD.
Menjadi SLC, cukup bintang 1. Bagi mereka yang sukses melakukan program ini, gak pake lama langsung dapat reward. Ada beberapa orang yang sudah membuktikan kesuksesannya dan langsung memberikan testimoni pada acara kemaren.
Setelah berbagi tips sukses yang disambut dengan antusias undangan yang hadir, acara pun ditutup dengan bagi-bagi hadiah dan doorprize, apa saya bilang, kan bener ajah Sophie Paris emang hobi bagi-bagi hadiah hehe. Menyenangkannya lagi diakhir acara saya masih diberi kesempatan mengikuti sesi khusus bersama Bruno Hasson untuk nanya-nanya langsung. Saya mendapati sosok Bruno Hasson ini sosok yang rendah hati banget, dia mau ajah ceritain kami tentang perjalan Sophie Paris dan ragam produknya yang berkualitas walaupun masih terlihat lelah menyambut 1000an ibu-ibu di Sandeq Ballroom dari Hotel Sahid Makassar. Begitulah orang sukses, ia akan selalu menginspirasi dengan kerendahan hati, begitu juga Bruno Hasson bersama Sophie Paris.