Camilan Sehat Untuk Anak

Adek akhirnya meninggalkan mbak Yati sambil membawa mangkuk penuh berisi tahu yang baru di beli dari Pak Gito, wajahnya tertekuk dan bibirnya manyun. Tampak dia berusaha menjaga agar tumpukan tahu itu tidak jatuh ke lantai walau dengan langkah pelan namun penuh hentakan kesal.

Pagi tadi memang terjadi perdebatan kecil antara keduanya karena Adek ngotot mau mengambil dua kantong ‘krupuk putih’ namun tidak diperbolehkan. “Ndak apa-apa itu mbak, wiss, ambil ajah dulu, mbesok mbaru mbayarr…” kata abang penjual tahu langganan kami itu dengan logat Jawanya yang medok, menawarkan solusi karena mbak Yati berkilah duitnya gak cukup untuk membeli kerupuk kepada Adek. Saya yang menyaksikan kejadian itu sempat melirik sedikit ke arah mereka lalu pura-pura tidak menyadari apapun yang terjadi di sana sambil meneruskan menyemprot-nyemprot tanaman dan tetap berusaha menyimak percakapan mereka.

Ya, Mbak Yati paham benar kalau saya tidak mengijinkan anak-anak jajan sembarang apalagi kerupuk yang tidak di goreng di rumah. ‘Mau makan kerupuk? Gorengnya harus di rumah atau tidak sama sekali!’ itu yang saya katakan sejak terakhir kali mendapati mereka ngemil kerupuk tempe hasil jajan di warung dekat rumah dan berakhir dengan Adek yang tidak boleh menonton televisi selama 3 hari karena melanggar. Continue reading “Camilan Sehat Untuk Anak”

Berdamai Dengan Covid-19?!

Brak! Brak!

“Rahmat… Rahmaat! Raahmaaattt!”. Saya langsung bangun dari tidur mendengar mertua datang pagi-pagi buta dan mendapati beliau menggedor-gedor salah satu pintu kamar kami dengan frustasi; duduk di teras, masuk ke dalam rumah, menangis, mengelap air mata dengan jilbabnya lalu kembali menggedor-gedor pintu dan begitu hingga tiga sampai empat kali. Masalahnya, setelah berkali pintu digedor sedemikian hebohnya, Rahmat no respon! Semakin paniklah beliau. Kami yang melihatpun ikutan panik karena pintu yang terkunci dari dalam itu berusaha dibukanya dengan paksa.

Kerusuhan pagi itu bermula saat malam sebelumnya kak Rahmat terbatuk-batuk cukup keras, dia yang isolasi mandiri sepekan ini membuat kami serumah khawatir. Besoknya, kejadian di atas terjadi. Ternyata itu karena kekhawatiran ayah saya yang berlebih; Kenapa tidak ke dokter? Rumah sakit? Apa sudah dikasih obat apa belum? Harus bikin sarapan bubur biar makan, minumkan wedang kunyit, sediakan air panas buat hirup kayu putih dan kenapa kami tenang-tenang saja? Sementara kak Rahmat sudah jelas dinyatakan positif terpapar SarCov2, COVID-19. Makanya dia berinisiatif mengabari besannya dan ternyata jauh lebih besar kekhawatirannya.

Sementara itu, kak Rahmat hanya tertidur pulas karena pengaruh obat dengan bantal yang menutup kepalanya. Hedeuuhh…  Continue reading “Berdamai Dengan Covid-19?!”

Arayu Aesthetic Clinic

Percaya atau tidak, semua orang pasti menginginkan kulit yang sehat dan terawat bukan?

Sore itu saya melangkah enggan meninggalkan lobi bersuhu sejuk dihantar jajaran kursi baja tahan karat yang ditempel lakban merah menyilang membentuk tanda kali berperingatan “Mohon untuk tidak duduk di sini” secara berselang-seling, sementara sebuah piano yang digeser merapat pada toko dengan koleksi buku- buku berbahasa Ingrisnya itu tidak lagi melantunkan irama piano Mozart, pandemi memang mengubah banyak hal. Setengah harian itu saya mengurus perawatan rawat jalan pada salah satu rumah sakit yang ada di pesisir Makassar. Keluar dari gedung itu berarti harus menghadapi hawa pantai yang masih panas, walau waktu ashar sudah lewat dan hembusan angin begitu kuat hingga membuat saya berkali-kali merapihkan jilbab, namun tetap saja teriknya membuat saya memicingkan mata menuju parkiran.

Susah move on dari suasana lobi yang nyaman tadi, saya memutuskan untuk membuat janji temu dengan dr. Ayu dari Arayu Clinic untuk mengkonsultasikan kulit wajah yang akhir-akhir ini nampak kusam. Lepas lahiran kemarin saya memang tidak lagi melakukan perawatan bahkan sejak hamil. Di sepanjang jalan menuju klinik dr. Ayu, saya terus membayangkan kenyamanan lobi yang juga ditawarkan Arayu Aesthetic Centre -bilang ajah mau ngadem! XD-. Continue reading “Arayu Aesthetic Clinic”

Apple 3 Condovilla; Cara Cedas Memilih Hunian Sehat

Masa-masa sekarang di tengah pandemi yang membuat segala aktivitas di luar ruangan menjadi sangat terbatas, mana lagi tempat yang paling nyaman melakukan kegiatan lainnya selain di rumah!? Tempat berkumpul bersama keluarga dan orang terkasih, sebuah hunian yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk kembali pulang dengan rasa bahagia. Tentu saja hal ini tidak mudah jika hunian yang kita tempati serta lingkungannya tidak mendukung. Sebuah solusi dari Java Teakfurn dan Diamondland Development menghadirkan hunian low-rise Condovilla terdiri dari 6 tower dengan masing-masing towernya hanya 4 lantai, Apple 3 Condovilla.

Memiliki hunian mewah atau minimalis bukan saja menjadi gaya hidup tetapi juga kebutuhan investasi properti yang tepat. Siapa yang tidak ingin memiliki investasi bernilai besar apalagi dengan konsep minimalis yang mewah serta harga yang sangat terjangkau? Desain hunian minimalis di tengah padatnya kota Jakarta dapat menjadi pilihan dengan konsep Unique Millenials Living ini berada di jalan Raya Karang Tengah Lebak Bulus Jakarta Selatan. Bukan selatan Jakarta… XD Continue reading “Apple 3 Condovilla; Cara Cedas Memilih Hunian Sehat”

New Normal; Kelas Manajeman Stress Insight Indonesia

Siapa yang akhir-akhir ini sering pegal, otot tegang, sulit tidur dan sakit kepala? Atau Cemas, khawatir, mudah marah, selera makan meningkat/ menurun? Percayalah selain beberapa merupakan ciri gangguan jin dalam ilmu ruqyah syar’iyyah, gelaja tersebut merupakan gangguan fisiologis dan psikologis ketika mengalami stress. Saat sekarang dimana kita harus berhadapan dengan istilah New NormalSkenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi- jujur saja tingkat kestressan pasti meningkat apalagi rutinitas baru ini dibayang-bayangi dengan kata pandemi, mengaplikasikan protokoler kesehatan dalam masa pandemi rasanya dipenuhi tekanan pada jiwa.

Kondisi seperti ini memaksa kita harus pintar-pintar mengelola dan mengolah emosi. Jangan sampai yang tadinya ‘senggol bacok’ cuman jadi pernyataan lucu-lucuan, becandaan, belakangan jadi beda lucunya karena kita malah jadi pemeran utama, pelaku. Haha… Lunturlah sudah ke-kece-an mamah muda, lalu semua ke-kece-an itu tinggal kenangan gara-gara emosi yang tidak terkontrol, stress. Gak mau hal ini terjadi saya mengikuti kelas manajemen stress bersama INSIGHT Indonesia yang difasilitasi langsung oleh Coach Ochy (Fauziah Zulfitri) beserta timnya Coach Yenni Ramli, Fransiska Amir, dan Jihan Afandi.

Sebelumnya saya juga pernah mengikuti coaching class bersama Coach Ochy  dan INSIGHT Indonesia, itu mengapa saya antusias mengikuti kelas kali ini karena memang sudah lama tidak bertatap muka dengan beberapa teman  dan orang-orang baru. Membuka aplikasi Zoom lalu mendapati banyak wajah dengan senyuman manis rasanya bahagia, apalagi mengingat suguhan materi yang pasti tak kalah bergizi serta mengenyangkan. Saya rasa, saya butuh mereka, instruktur, kelas ini, hingga mendapati bahwa dunia akan baik-baik saja setelah apa yang terjadi selama ini; masuknya wabah Covid-19 ke Indonesia dan mengubah kehidupan orang banyak juga saya dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dianggap mampu mempercepat penanggulangan sekaligus mencegah penyebaran wabah Covid-19 semakin meluas di Indonesia.  Sterss? Ya, saya stress!. Continue reading “New Normal; Kelas Manajeman Stress Insight Indonesia”

Berdamai dengan Diri

Separuh nafasku
Terbang bersama dirimu
Saat kau tinggalkanku
Salahkanku

Pernah dengar lirik tersebut? Pernah melalui hari-hari berarti dengannya? Jika iya pasti masa remajamu menyenangkan! –hallah- Jika tidak, kamu boleh tetap tinggal di rumah selama tidak ada urusan mendesak dalam masa pandemi ini hingga tidak perlu merasakan separuh nafas yang terbang.

Hening, di depan sana langit berwarna biru, warna yang sangat jarang digambarkan langit masa-masa sebelum pandemi. Di sana pula awan terlihat berarak bahagia, begitupun rasa yang ada jauh dalam dada ini. Kursi kayu bercat putih yang biasanya terasa keras, kali ini memberikan rasa nyaman bergeming hingga langit mulai memerah. Sore, Ramadan, duduk, diam, menikmati langit, menatap awan ditemani sepoi angin yang menimbulkan gemerisik pada dedaunan adalah hal yang akan saya rindukan, harga yang sangat mahal. Saya menangis! Tapi saya bahagia…

Waktu-waktu ini sudah melewati hari ke 60 di mana kasus pertama Covid 19 ditemukan di Indonesia, yang sudah berjuang untuk tetap di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak adalah mereka yang sudah menang atas dirinya sendiri, apalagi kalau tetap produktif dan kreatif. Dengan adanya pandemi ini, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), berarti kita diharap berdiam di rumah, melakukan jaga jarak fisik. Hidup akan berakhir? Tentu saja tidak… Continue reading “Berdamai dengan Diri”

Please di Rumah Ajah!

Sejak seminggu terakhir ini saya berniat kembali mengisi blog, rencananya untuk menghabiskan luang yang tersia-siakan karena leyeh-leyehnya kebablasan. Akibat aktivitas yang padat dalam mengintip grup whatsapp, tiba-tiba niat untuk memposting tulisan semakin kuat setelah melihat kak Rara menambahkan tautan tulisan terbarunya dalam group tersebut.

Baiklah, cerita ini saya mulai dengan rasa syukur serta bahagia yang teramat, walau sudah tidak pernah lagi ngemol atau mengisi pelatihan atau mengisi kajian secara offline; bertatap muka saling melempar senyum dengan mbak-mbak penjual roti gandum atau sekedar menghirup ac mol yang segarnya itu, hanya mamak-mamak doyan diskonan yang tahu. XD

Sebulan yang lalu, eh salah dua bulananlah, awal Maret tanggal 4 hingga 7 Maret adalah waktu di mana saya melakukan perjalan ke luar kota terakhir di tengah merebaknya wabah Corona. Corona adalah nama keluarga besar virus, ibarat fam begitue, dia dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia diketahui dapat menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus Corona kekinian pendatang baru yang ditemukan di Wuhan China tahun 2019 lalu dikenal dengan COVID 19.

Gejala yang paling umum dari COVID 19 adalah demam, kelelahan, batuk kering dan sesak nafas. Beberapa pasien biasanya mengalami gejala ringan seperti mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Namun, beberapa orang lainnya yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan merasa baik-baik saja, 80% pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang mendapatkan COVID 19 sakit parah dan kesulitan bernafas. COVID 19 menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang batuk atau menghembuskan nafas. Continue reading “Please di Rumah Ajah!”

PRUTop dan PRUTop Syariah; Jaminan kesehatan Tanpa Batasan.

“Jangan sampai kamu jatuh sakit, lalu jatuh miskin juga!”

Geeerrr! Seisi ruangan tertawa mendengar penjelasan Dr. dr. H. Rachmat Latief, M.Kes., MHA, Sp.DP, KPTI, FINASIM dari RS Awal Bros Makassar. Jauh dari derai tawa tamu yang hadir siang itu, hati saya rasanya perih. Apa yang dikatakan dr. Rachmat itu benar, tidak ada yang salah dan saya pernah melaluinya, saat penyakit kritis yang membawa ibu saya pergi, kami dalam keadaan tidak benar-benar siap.

“Keluar biaya yang tidak sedikit, kehilangan waktu, kehilangan kerja bahkan kehilangan penghasilan karena sakit, kita sudah setengah mati bayar biaya kesehatan, orang hanya datang bawakan biskuit”. Sambungnya lagi. Yaaampun hahaha… agak-agak sarkas tapi lagi-lagi tidak salah. Saya sampai ikutan ketawa getir mengingat kenyataan ini hingga menghamburkan khayalan tentang ibu dan betapa repotnya kami harus bolak-balik rumah sakit dan mengecek deposit berkali-kali untuk memastikan tidak ada obat dan tindakan medis yang terlewat karena status pasien umum hingga harus siap dengan dana tunai dan tentu saja tidak sedikit.

Masalah kesehatan memang tidak akan ada habisnya, kesehatan adalah harta yang sangat berharga dan dewasa ini semakin nyata juga mengancam sehingga masyarakat selalu harus bersiap dan waspada. Secara global, World Health Organization (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan hingga mencapai 68.000 jenis. Indonesia pun tak lepas dari bahaya kesehatan tersebut dan kita harus terus siaga terhadap kemunculan penyakit-penyakit baru. Para ahli memperkirakan 5 penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga diantaranya bersumber dari binatang. Continue reading “PRUTop dan PRUTop Syariah; Jaminan kesehatan Tanpa Batasan.”

Kampung Berseri Astra Rappocini, Harapan di Daerah Padat Penduduk

Peduli bukanlah hal  yang mudah jika memang kita tidak memiliki perhatian besar akan suatu masalah. Siapa peduli jika ternyata sebuah kawasan atau warga dalam sebuah lingkungan padat penduduk dapat menjadi produktif dengan program binaan yang baik dan berkelanjutan?

Adalah PT. Astra International, tbk dan perusahaan afiliasinya melalui 4 pilar programnya sebagai fokus binaan; Lingkungan (Environment), Kesehatan (Health), Pendidikan (Education) dan Kewirausahaan/ Pemberdayaan Ekonomi (Economy Productivity) merangkul warga kelurahan Rappocini Makassar untuk dapat lebih berdaya lagi dalam Kampung Berseri Astra “BURASA” – Budaya Rappocini Sehat dan Aman yang merupakan salah satu bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibility).

Pagi itu, jumat 27 September 2019, saya diantar suami menuju Arya Duta Hotel Makassar untuk berangkat bersama teman-teman bloger, influencer dan jurnalis menuju Kampung Berseri Astra (KBA). Pagi memang selalu menyenangkan jika diisi dengan hal-hal yang juga menyenangkan. Dua bus berkapasitas 25-30 orang penumpang membawa kami ke jalan Rappocini, menepi di salah satu sisi jalannya lalu membiarkan penumpangnya berhamburan memenuhi gerbang sebuah lorong. Sebenarnya ruas jalan Rappocini ini cukup familiar karena memang sering saya lewati, tapi dengan bus dan rombongan rasanya jauh berdeda. Seperti wisatawan! Hihi… Tari Paduppa (tarian sambutan atau selamat datang) – pun dari Sanggar Seni Rappocini tak luput menyambut kami, lorong bermural cantik itu menjadi padat seketika dengan peserta roadshow, warga dan kehangatan tabuhan gendang iringan tari Paduppa. Continue reading “Kampung Berseri Astra Rappocini, Harapan di Daerah Padat Penduduk”

MorulaIVF Makassar; Impian Memiliki Bayi Sehat

“Kapan menikah?” dan “Kapan punya anak?” adalah dua pertanyaan yang memiliki efek sama nyebelinnya! Pertanyaan sensitif yang kadang terlontar begitu saja tanpa rasa bersalah dari orang-orang yang emang peduli atau dari mereka yang emang sok peduli padahal pen ngebuli. Deeuh, baru nulis ajah udah nge-gas, hihi…

Tapi jujur, saya jauh lebih sensi dengan pertanyaan “Kapan punya anak?” ketimbang “Kapan menikah?”. Sebab “Kapan punya anak?” memiliki beban moril tersendiri, sepertinya kalau sudah menikah harus selalu punya anak dan semuanya akan mulus-mulus ajah. Pliss deh! Lagian masalah rahim dan kesuburan orang bukan urasan kamuuh…  Apalagi banyak kasus tentang ketidak-suburan pasti apa-apa yang disuudzon-in duluan, istrinya. Padahal mah, masalah subur itu milik bersama pasangan yang telah menikah. Betul – tidak? Betul…!

Memangnya tidak subur itu apa sih? Secara medis tidak subur atau infertil pada pasangan suami istri digolongkan demikian apabila setelah satu tahun usia pernikahan  tanpa menggunakan alat kontrasepsi belum juga dikarunia buah hati. Dapat juga dikatakan tidak subur apabila kehamilan selalu mengalami keguguran. Continue reading “MorulaIVF Makassar; Impian Memiliki Bayi Sehat”