“Kenapa aku selalu melakukan ini? Sebenarnya ada apa?” Sebagian orang yang memiliki konflik batin seperti itu. Bahkan seringnya mereka melakukan hal yang bertolak belakang dengan pikiran mereka.
Sesuatu yang paling dibutuhkan seseorang ketika dia sangat putus asa dan tidak berdaya adalah penerimaan akan keberadaan dirinya, afirmasi bahwa ‘kau tidak salah’ dan ‘kau pasti punya alasan kuat untuk melakukannya’. Nasihat dan bantuan objektif apa pun yang mengabaikan keberadaan ‘kau tidak salah’ akan menjadi tak berarti dan tidak dibutuhkan, layaknya keinginan untuk memasakan orang yang bahkan tidak memiliki bahan baku.
Dulu saya bercita-cita menjadi sejarahwan, bagi saya mengetahui sisi kehidupan yang tidak sejaman dengan saya dan memahami cara kerja kehidupan mereka memjawab rasa ingin tahu saya yang berlebih. Pada akhirnya saya mengambil disiplin ilmu yang berbeda dari cita-cita saya. Sejak saat itu saya tidak lagi berani menggantung cita-cita dalam mimpi melainkan menetapkan konsep batasan bukanlah angan-angan tetapi seuatu yang praktis, nyata dan terperinci.
Hingga kekuatan yang saya bangun selama ini hancur di awal September 2021, ketika ayah saya berpulang menyisakan selembar akta notaris yang memberatkan pundak ini. Satu persatu kepercayaan diri saya runtuh, satu persatu keteguhan saya runtuh, satu persatu kebahagiaan yang saya miliki memudar. Saya merasa bersalah karena tidak dapat melakukan apapun untuk melanjutkan tanggung jawab dan amanah itu, namun apa yang dilakukan ayah saya adalah hal terbaik menutup hidupnya.